Salin Artikel

Sosok Aipda Paimbonan yang Tewas Dalam Mobil, Pernah Dapat Penghargaan dari Kapolres Musi Rawas

Saat ditemukan, ada luka tembak di kepala korban. Polisi masih belum memastikan kematian Paimbonan karena bunuh diri atau tidak.

Sebab, sejauh ini pihak Polres Musi Rawas belum memberikan keterangan secara rinci luka dan penyebab kematian korban.

Nama Aipda Paimbonan masuk menjadi satu dari 28 anggota Polres Musi Rawas yang menerima penghargaan dari Kapolres Musi Rawas yang saat itu dijabat AKBP Efrannedy pada tahun 2021.

Penghargaan diberikan dalam upacara di halaman Mapolres setempat, Senin (3/5/2021).

Kala itu, Kapolres Musi Rawas AKBP Efrannedy mengatakan penghargaan ini diberikan kepada personel atas dedikasi dan kinerjanya serta keberhasilan dalam pengungkapan perkara.

Aiptu Kelvin Marley Kepala Tim (Katim) Unit I Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel ikut merasakan duka mendalam atas meninggalnya Aipda Paimbonan.

Ia mengatakan Aipda Paimbonan adalah rekan satu angkatan yang dikenal sebagai sosok yang rendah hati.

"Kalau kenal dengan dia ini dari zaman pendidikan tahun 2002, dia ini orangnya sangat baik, setiap orang yang minta tolong pasti dibantunya mau itu warga sipil ataupun polisi," ujarnya, Jumat (16/6/2023).

"Dia orangnya humble, baik, dengan kawan sangat care, supel, ceria, pokoknya mendekati perfect lah hidup dia itu, dan berhubungan baik dengan rekan satu letingnya," ceritanya.

Bahkan Aiptu Alven bercerita bahwa dia sempat menelpon dengan almarhum dan saling bercerita.

"Dia cerita kalau ada polisi yang cerita ke dia di sana dan sudah dinasehatinya, takut ada apa-apa, terus bahkan dia juga sempat ngajak ngopi barengan kalau dia ke Palembang," bebernya

Menurutnya, Aipda Paimbonan beberapa kali ke Palembang dan menyempatkan waktu untuk berkumpul dengan rekan-rekannya.

Dan diungkap oleh Aiptu Kelvin Marley yang terakhir bertemu dengan Aipda Paimbonan pada dua bulan lalu.

"Sedih pasti itu, apalagi teman-teman yang memang dekat dengan dia pasti merasa kehilangan sekali dengan kejadian ini,"katanya

Sebagai rekan satu satu angkata, ia menyampaikan turut berduka atas berpulangnya Aipda Paimbonan dan berharap agar almarhum diterima amal ibadahnya.

"Semoga almarhum diterima amal ibadahnya, dilapangkan kuburnya, diterima di sisi Nya dan untuk keluarga agar tetap tabah, keluarga Bonan tetap keluarga kami angakatan 21 Bintara 2002," tutupnya.


Polda Sumsel bentuk tim khusus

Sementara itu Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo memerintahkan membentuk tim gabungan untuk mengusut tuntas dan menyelidiki kasus kematian Aipda Paimbonan, anggota polisi yang bertugas di Polres Musi Rawas.

"Iya benar tim gabungan dari Propam Polda Sumsel dan Irwasda Polda Sumsel hari ini turun ke lapangan untuk mendalami dan menyelidiki kasus kematian seorang anggota polisi yang bertugas di Polres Musi Rawas bersama anggota dari Polres, gabungan itu," ujar Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi saat dikonfirmasi.

Saat ini tim yang sudah berada di lapangan dan merupakan perintah Kapolda langsung yang meminta untuk mengecek langsung ke lapangan.

"Jadi ini perintah langsung Kapolda dari Irwasda dan Propam turun langsung ke lapangan untuk mengecek," katanya.

Sampai saat ini anggota yang ada di lapangan masih mendalami dan menyelidiki kasus ini.

"Pak Kapolda membenarkan tentang kejadian itu, dan yang kedua beliau memerintahkan dari Propam dan Irwasda turun langsung seperti itu," tutupnya.

Tinggal bersama istri dan empat anaknya

Aipda Paimbonan adalah warga RT 10 Kelurahan Bandung Ujung Kecamatan Lubuklinggau Barat I.

Di rumahnya, Bonan tinggal bersama sang istri, Rina dan keempat anaknya.

Warga mengenalnya sebagai sosok yang baik dan tidak pernah neko-neko meski berstatus sebagai anggota Polisi.

Samsu Dora Kurniawan Ketua RT 10 Kelurahan Bandung Kanan mengatakan cukup kaget ketika mendapat kabar kalau Bonan meninggal dunia.

"Dapat kabar di grup whatsapppp, awalnya kami dapat kabar meninggal karena serangan jantung," katanya pada wartawan, Jumat (13/6/2023).

Ia mengatakan informasi yang didapatkan simpang siur, hingga akhirnya banyak berita di media mengabarkan kalau Bonan meninggal dunia di dalam mobil.

Samsul mengungkapkan selama ini memang jarang bertemu dengan Bonan meski Bonan dan keluarganya sudah tiga tahun lebih tinggal di RT 10.

"Kami mengenalnya baik karena kami kira dia polisi sering tidak di rumah, karena baliknya kadang malam atau sore," ungkapnya.

Meksi hanya sekali bertemu langsung dengan Bonan, Samsu mengaku paling sering bertemu dengan istri Bonan, Rina.

"Ketemu istrinya Rina sering ketemu, terutama saat nagih SPPT, semenjak saya jadi RT baru sekali itulah," tambahnya.

Menurut cerita petugas jaga malam, setiap pulang dinas, Bonan tang langsung masuk ke rumah.

"Kebiasaanya kalau pulang lihat petugas jaga malam di luar dulu, sering tanya dengan petugas jaga malam gimana kondisi keamanan," ungkapnya.

Meski jenazah almarhum Bonan dimakamkan di Lumpatan Kabupaten Musi Banyu Asin, keluarga istri Bonan tetap menggelar yasinan.

"Semalam yasinan, karena sudah budaya gotong royong kuat, mulai dari semalam yasinan seperti biasa," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Aiptu Kelvin Marley Kenang Sosok Aipda Paimbonan Polisi Tewas di Musi Rawas, Rekan Satu Leting

https://regional.kompas.com/read/2023/06/17/102100078/sosok-aipda-paimbonan-yang-tewas-dalam-mobil-pernah-dapat-penghargaan-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke