Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Brankas Narkoba UNM di Makassar | Respon Gibran Soal Tukang Las Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Belum Dibayar Rp 150 Juta

KOMPAS.com - Penemuan bunker narkoba di Universitas Negeri Makassar (UNM) Parang Tambung, Jalan Mallengkeri Raya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi sorotan publik.

Dari penyelidikan polisi, bunker narkoba yang dimaksud adalah sebuah brankas kecil yang disimpan dalam tanah dengan ditutupi teralis besi dan tegel.

Berita tersebut menjadi sorotan pembaca Kompas.com hingga menjadi populer di urutan pertama.

Selain itu, ada juga berita terkait restoran cepat saji legendaris di perempatan jalan Buahbatu dan Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Jawa Barat, Pizza Hut yang tutup per bulan Juni 2023.

Adapun lima berita populer yang dirangkum Kompas.com pada Selasa (13/6/2023) sebagai berikut:

Dalam serangkaian penyelidikan, bunker narkoba yang dimaksud polisi hanyalah sebuah brankas kecil yang disimpan dalam tanah dengan ditutupi teralis besi dan tegel.

Brankas itu berisi beberapa barang bukti narkotika hingga buku catatan peredaran narkoba, disimpan enam orang pelaku di dalam sekretariat mahasiswa di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM).

Tempat penemuan brankas narkoba di dalam kampus UNM Parang Tambung, Jalan Mallengkeri Raya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulsel, itu ternyata menyimpan banyak cerita lain.

Selain dijadikan sebagai tempat penyimpanan narkoba, ternyata di gedung tersebut juga kerap dijadikan segelintir oknum senior dan alumni UNM Makassar untuk kumpul kebo.

Salah seorang mahasiswa UNM yakni Ana membeberkan, jika di gedung yang sudah dipasangi garis polisi tersebut ditinggali oleh beberapa oknum senior dan alumni dari kampus oranye itu.

"Sebenarnya itu sekretariat (mahasiswa), tapi kosong. Setahu saya yang pakai (lembaga) Maestro. Kan rata-rata senior di kampus masih berlalu lalang di dalam kampus karena tidak ada juga larangan secara langsung (tidak ada larangan senior atau alumni masuk kampus). Karena satpam juga izinkan masuk," ujar Ana saat dimintai keterangannya, Selasa (13/6/2023).

Baca selengkapnya: Cerita Sekretariat Mahasiswa UNM Makassar Lokasi Brankas Narkoba, Jadi Tempat Kumpul Kebo Oknum Senior dan Alumnus

Belum diketahui alasan di balik tutupnya restoran waralaba asal Amerika itu.

Dari komentar sejumlah netizen dalam video milik Harnandito Yudhitia yang diunggah dalam akun Instagramnya @ditoyudhitia, banyak memori indah, kisah lucu, dan sedih yang terjadi di restoran yang sudah berdiri selama berpuluh tahun ini.

Video yang diunggah @ditoyudhitia menampilkan proses pembongkaran bangunan Pizza Hut Buahbatu.

Zakaria Rachman (34), warga Ciwastra, Bandung, punya cerita lucu saat makan di Pizza Hut Buahbatu.

Pada tahun 2014, Zakaria hendak pulang menuju rumahnya melewati Jalan Buahbatu.

Namun, tepat di depan Pizza Hut Buahbatu, tengah dilakukan razia kepolisian.

"Pas pulang kira jam 13.00 WIB, ada polisi ngajugrug (berkumpul) dan banyak yang ditilang. Saya spontan kaget karena SIM mati, belum sempat memperpanjang. Karena sudah telanjur dilihatin sama Pak Polisi, saya langsung aja belok ke Pizza Hut daripada ditilang," ujar Zakaria kepada Kompas. com, Senin (12/6/2023).

Baca selengkapnya: Sejuta Kenangan di Pizza Hut Buahbatu yang Kini Resmi Tutup... 

Kali ini mengenai sub-kontraktor, PT Galang Insan Nusantara, yang ditagih tukang las rekanannya senilai Rp 150 juta.

"Hah?" demikian jawaban Gibran saat awak media berusaha mengonfirmasinya di Loji Gandrung, Senin (12/6/2023).

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini jelas terkejut, karena sebelumnya sempat ada insiden yang hampir serupa.

Kali ini, tukang las bernama Ahmad Mustaqim mengaku belum dibayar jasanya dalam pembuatan hand railling tangga menara, dan ornamen kembang kawung yang dikerjakan antara Oktober 2022-Februari 2023.

Baca selengkapnya: Kaget Dengar Tukang Las Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Belum Dibayar Rp 150 Juta, Gibran: Hah, Ono Meneh?

Dari hasil tes, di tubuh sang balita mengandung metamfetamina, zat yang ada di dalam narkoba jenis sabu.

Meli (32), sang ibu menceritakan awal mula anaknya positif narkoba usai diduga meminum air yang diberikan tetangganya, TR (51).

Meli adalah ibu tunggal asal Balikpapan yang merantau ke Samarinda untuk bekerja.

Sempat berjualan online, Meli kemudian bekerja di warung makan bersama TR.

Meli bercerita peristiwa yang dialami anaknya berawal saat ia dan balitanya berkunjung ke rumah TR pada Selasa (6/6/2023) pukul 16.00 Wita.

Ia datang karena TR yang juga teman kerjanya terus menghubunginya agar datang ke rumahnya.

"Pada Selasa sore itu, tetangga saya meminta saya untuk datang ke rumahnya, melalui chat WA dan nelfon-nelfon terus, untuk cari uban," ucap Meli pada Senin (12/6/2023).

Baca selengkapnya: Cerita Meli yang Anak Balitanya Positif Narkoba, Curhat ke Medsos dan Ponselnya Diblokir Pelaku

Kasatreskrim Polresta Samarinda, Kompol Renggo Puspo Saputri mengatakan di hari kejadian, ibu dari N datang ke rumah tetanggnnya, TR (51) yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Menurutnya ibu dari N dan TR merupakan rekanan kerja di sebuah warung makan kawasan Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara.

Ibu N disebutkan datang ke rumah TR untuk meminjam uang. Setelahnya keduanya berbincang di ruang tamu.

Tak berselang lama, N meminta minum ke sang ibu. Karena masih ingin mengobrol, ibu N akhirnya meminta air minum kepada TR.

"Diambilkanlah air yang ada di bawah meja lalu diberikan kepada ibu N. Nah si ibu akhirnya meminumkan air itu kepada anaknya," beber Kompol Rengga, Senin (12/6/2023).

Baca selengkapnya: Kronologi Balita di Samarinda Positif Narkoba, Minum dari Botol Bekas "Nyabu" Sang Tetangga

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Makassar, Reza Rifaldi, Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana | Editor Ardi Priyatno Utomo, David Oliver Purba, Rachmawati)

https://regional.kompas.com/read/2023/06/14/060000478/-populer-nusantara-brankas-narkoba-unm-di-makassar-respon-gibran-soal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke