Salin Artikel

Asam Lambung Kambuh, Pendaki Gunung Rinjani Dievakuasi

MATARAM, KOMPAS.com - Seorang pendaki perempuan bernama Juarni (38), asal Samarinda, Kalimantan Timur, dievakuasi karena mengalami kejang perut atau terserang asam lambung saat mendaki Gunung Rinjani melalui jalur pendakian Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Sabru (10/6/2023) malam.

Anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Lombok Barat, Akmal mengatakan, awalnya pihaknya mendapat informasi dari kawannya di Samarinda bahwa ada pendaki Gunung Rinjani yang terserang asam lambung.

"Saya dihubungi kawan dari Samarinda, Sabtu (10/6/2023) malam sekitar pukul 22.00 Wita, yang mengabarkan ada pendaki yang mengalami sakit asam lambung saat mendaki, dan yang bersangkutan berada di Pos 3 jalur pendakian Sembalun," kata Akmal kepada Kompas.com, Senin (12/6/2023).

Akmal lalu menghubungi tim PMI di Lombok Timur, Petugas SAR Pos Lombok Timur dan pihak Resort Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Sembalun.

Mereka adalah pihak-pihak yang memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan lanjutan jika terjadi hal yang darurat di jalur pendakian Rinjani.

"Semua bergerak dengan cepat, semua tim, termasuk tim korban yang bersama-sama mendaki, berjuang keras mengangkat korban, dan rekan-rekan di TNGR Sembalun juga bergerak cepat. Itulah pentingnya koordinasi saling mengabarkan, dan terhubung dengan baik, untuk masalah emergency seperti ini," kata Akmal.

Kepala Resort Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Sembalun, Lombok Timur, Taufikurrahman, pihaknya mendapat laporan bahwa pendaki asal Samarinda itu mengalami mual disertai pusing karena memiliki penyakit mag atau asal lambung.

Pihaknya mendapat laporan itu dari suami pendaki tersebut pada Sabtu pukul 22.00 Wita. Setelah itu, pihaknya mengecek data para pendaki.

"Dan benar ibu Juarni terdata di sistem e-Rinjani BTNGR, atas nama Juarni teregistrasi check-in melalui pintu masuk Sembalun pada tanggal 8 hingga 11 Juni 2023 dengan tujuan turun atau check-out melalui pintu Torean," kata Taufik melalui sambungan telepon, Senin (12/5/2023).

"Suami dari ibu Juarni menginformasikan kepada kami bahwa istrinya mengalami sakit asam lambung disertai mual, muntah dan pusing, dan meminta agar kondisi istrinya dipantau," kata Taufik.

Pihaknya lalu menuju pos 3 jalur pendakian via Sembalun untuk mengevakuasi pendaki tersebut.

Pada Minggu (11/6/2023) pukul 17.15 Wita, pendaki itu tiba di Kantor Resort Sembalun BTNGR. Pendaki itu lalu dibawa ke Puskesmas Sembalun untuk diperiksa oleh tim medis

"Berdasarkan hasil tensi tekanan darah ibu Juarni 110/80 mmHg. Kemudian dilakukan pemasangan infus. Secara umum kondisi ibu Juarni baik, proses evakuasinya juga aman dan lancar," kata Taufik.

 Saat ini, korban tengah beristirahat di guest house milik warga Sembalun.

Taufik mengaku sudah menghubungi pihak EMHC selaku penyedia jasa asuransi pendakian gunung Rinjani. Berdasarkan keterangan dari pihak EMHC, kategori sakit yang dialami pendaki tersebut tidak termasuk pertanggungan asuransi.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/12/153320378/asam-lambung-kambuh-pendaki-gunung-rinjani-dievakuasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke