Salin Artikel

Pemkab Mamuju Akui Kesulitan Bersihkan Tumpukan Sampah di Kanal Sepanjang 500 Meter

Kabid Kebersihan DLHK Mamuju, Supratman mengatakan, ada 73 petugas dari DLHK untuk membersihkan sampah yang terletak di tengah permukiman warga tersebut. 

Namun pembersihan tersebut belum maksimal. Supratman mengatakan bahwa pihaknya hanya menggunakan alat manual untuk mengeruk sampah yang ada di dalam kanal tersebut. 

"Iya belum bisa (dibersihkan semua) karena kondisinya kita hanya menggunakan alat seadanya. Rencananya hari Senin lagi baru turun," ujar Supratman kepada Kompas.com, Jumat sore. 

Selain menggunakan alat seadanya, kendala lain adalah sulitnya akses masuk untuk kendaraan roda tiga dan roda empat yang ingin mengangkut sampah.  Sempitnya jalur yang menghubungkan jalan ke area kanal membuat petugas kebersihan tak bisa mengangkut banyak sampah. Sampah yang menimbun air kanal juga sulit diangkut dengan alat manual. 

Supratman pun berharap alat berat dari Dinas PUPR bisa didatangkan untuk mengangkut sampah-sampah itu. Pasalnya, jika hanya mengandalkan alat manual, pembersihan sampah ini akan memakan waktu minimal dua bulan. 

"Kalau bisa ada (alat berat) lebih bagus. Ada pernah saya lihat yang bisa turun ke sungai kayak ekskavator amfibi," ujar Supratman. 

Selama ini, kata Supratman, sampah yang berserakan di saluran air tak hanya disebabkan oleh warga sekitar tapi juga kiriman.

Sebelumnya diberitakan sebuah kanal di Jalan Maccirinae, Kelurahan Binanga, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) menjadi sorotan karena dipenuhi sampah organik dan anorganik bak lautan, Kamis (8/6/2023). 

Berdasarkan pantauan, air di kanal tersebut cukup keruh dan sulit terlihat karena banyaknya sampah yang mayoritas dari bahan plastik sepanjang 500 meter.  Warga pun kerap mengeluh karena sehari-hari menghirup aroma tak sedap dari sampah.   

Penderitaan warga semakin besar karena kanal ini berada di tengah permukiman. Sehingga membuat lingkungan permukiman terlihat sangat kotor.  

Salah satu warga bernama Muhammad Afdal mengatakan bahwa sampah telah memenuhi kanal selama kurang lebih sekitar 10 tahun. Salah satu penyebabnya adalah warga sekitar tidak memiliki tempat penampungan untuk membuang sampah mereka.  

"Kemarin (rencana) mau terus disediakan tempah sampah di sini. Tapi lama-lama tidak ada juga sampai sekarang," kata Afdal saat berada di sekitar area kanal. 

https://regional.kompas.com/read/2023/06/09/195419478/pemkab-mamuju-akui-kesulitan-bersihkan-tumpukan-sampah-di-kanal-sepanjang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke