Salin Artikel

Keramahan Indonesia Dipuji Para Pesepeda CulteRide Qatar-Indonesia di Candi Borobudur

Mereka merupakan gabungan atlet, komunitas serta influencer dari Qatar dan Indonesia yang gowes menyusuri 93 kilometer perjalanan sarat sejarah dan ragam budaya.

Rute bersejarah karena melewati Selokan Mataram, saluran air sepanjang 30,8 kilometer yang diprakarsai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Saluran air yang hingga kini amat masih bermanfaat bagi penduduk Yogyakarta sekaligus simbol kekuatan melawan penjajah Belanda.

Pesepeda juga melewati Candi Prambanan dan berakhir (finish) di Candi Borobudur di Kabupaten Magelang yang dibangun sekitar abad ke-8 silam.

Kedua candi ini menjadi simbol toleransi beragama, sekaligus destinasi wisata unggulan.

State Minister Qatar, Dr Hamad bin Abdulaziz Al-Kawari yang mengulas pesan dari HE Sheikha Al Mayassa bin Hamad bin Khalifa Al Thani, CEO dari Qatar Museums menyatakan apreasiasi terhadap pelaksanaan CultuRide ini.

CulteRide menjadi wujud kerja sama kedua negara yang sama-sama berpenduduk mayoritas Muslim ini di bidang ekonomi kreatif.

Ke depan diharapkan ada pemahaman yang lebih dalam kerja sama, tidak hanya dari sisi budaya saja, akan tetapi juga penjajakan kerjasama berbagai bidang.

"Salah satunya bidang ekonomi kreatif sehingga hubungan kita (Qatar-Indonesia) ke depan akan semakin baik dalam berbagai aspek dan berbagai kerja sama di bidang lainnya. Ini adalah satu titik awal kerjasama yang erat,” kata Dr Hamad, dalam keterangan pers di Manohara Borobudur, pada Rabu (7/6/2023).

Dia juga mengagumi nilai toleransi dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang terbingkai dalam moto Bhinneka Tunggal Ika.

Salah satu atlet sepeda dan public figure serta TV personality asal Qatar, Ali bin Towar menyatakan kekagumannya atas keramahan masyarakat Indonesia yang ia temui sepanjang jalan dari Vredeburg sampai ke Candi Borobudur.

Menurut dia, ini adalah satu pengalaman terjadinya persahabatan tercepat yang dialamnya.

"Betapa luar biasanya Indonesia. Kami melihat hamparan sawah, anak-anak berlari bersama kami. Ada orang asing yang mendorong kami, mereka ngobrol dengan tim kami. Menolong kami, memberi kami air, memberi apapun (padahal) sama sekali tidak kenal," kata dia.

"Kami saling tukar (akun) Twitter, dan sebagian besar mereka berjanji akan datang ke Qatar. Kami pun akan menyambut mereka dengan sepenuh hati kami, di rumah kami," lanjut Ali.

Ali dan timnya berjanji akan melanjutkan perjalanan dengan bersepeda untuk mengenal Indonesia lebih baik lagi.

Direktur Timur Tengah dari Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Bagus Hendraning Kobarsyih mengapresiasi antusiasme pesepeda baik dari Qatar maupun Indonesia, serta terobosan dan kerja keras panitia yang tercakup dalam Years of Culture.

“Ini adalah awal momen penting dalam kerja sama yang lebih dalam antara Qatar dan Indonesia dan harus senantiasa dikembangkan dalam bentuk kerja sama lain yang lebih konkrit tidak hanya dari sisi budaya, misalnya turisme, perdagangan dan investasi,” ujar dia.

Selain Ali Bin Towar, perhelatan CultuRide ini juga diikuti oleh dr Mohammed Jaham Al-Kuwari selaku Presiden Federasi Bersepeda dan Triathlon Qatar, Thani Khalifa Al-Zarra selaku Sekretaris Jenderal Federasi Bersepeda Qatar, Lolwa Al Marri wanita Qatar pertama yang menyelesaikan Ironman dan anggota tim nasional triathlon, Nour Salem Al-Jaber, anggota tim nasional balap sepeda dan sejumlah komunitas serta influencer dari Indonesia seperti model Kelly Tandiono.

Tidak hanya bersepeda, para peserta CultuRide yang beragam juga disuguhkan tarian kebudayaan dari DIY, di antaranya Tari Jogja Istimewa di garis start, dan kembali dihibur dengan Tari Topeng Iseng di garis finish.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/07/195139478/keramahan-indonesia-dipuji-para-pesepeda-culteride-qatar-indonesia-di-candi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke