Salin Artikel

TTS Berstatus KLB, Seekor Anjing Ditembak Pemiliknya karena Bergejala Rabies

Anjing itu ditembak tuannya sendiri menggunakan senapan angin, setelah mengalami gejala rabies.

Adnan Liu, saat diwawancarai sejumlah wartawan, Selasa (6/6/2023) mengaku, semula anjingnya itu tidak menunjukan gejala apa pun.

Namun, sejak pagi hari dia melihat anjingnya yang berusia dua tahun itu menunjukan gejala air liur kental yang terus keluar dari mulut.

"Karena liat kondisi anjing saya seperti itu, saya lalu lapor ke Dinas Peternakan Kabupaten TTS, untuk datang lihat," kata Adnan.

Sebelum dari pihak dinas terkait tiba di rumahnya, Adnan pun lalu mengeksekusi anjingnya itu.

Langkah itu diambilnya, sebagai bentuk pencegahan, sehingga tidak membahayakan dirinya dan warga sekitar.

"Saya tidak mau ambil risiko, karena di Kabupaten TTS sudah ditetapkan status Kejadian Luar Biasa Rabies," kata dia.

Kepala Sub Bagian Dokter Hewan Dinas Peternakan TTS, Kaliang Rihimbani, mengatakan, Kota Soe masih berstatus zona hijau rabies yang artinya belum ada kasus gigitan.

"Baru pertama ada anjing yang menunjukan gejala mengarah ke rabies sehingga sampel otaknya akan diambil untuk dikirim ke Balai Besar Veteriner Denpasar agar kita bisa pastikan apakah positif atau tidak," ujar dia.

Terkait bangkai anjing, akan dikubur, termasuk bekas tempat pemusnahan juga akan dibakar agar tidak ada virus yang bisa menular dan membahayakan warga.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 20 warga Kabupaten TTS, NTT, terkena gigitan anjing.

Dari 20 warga yang digigit anjing, satu orang meninggal dunia dengan hasil positif rabies.

"Betul, satu warga yang meninggal itu berasal dari Desa Fenun, Kecamatan Amanatun Selatan," ungkap Bupati TTS Egusem Pieter Tahun, kepada Kompas.com, Senin (29/5/2023). 

https://regional.kompas.com/read/2023/06/06/213119078/tts-berstatus-klb-seekor-anjing-ditembak-pemiliknya-karena-bergejala-rabies

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke