Salin Artikel

Imbas PSIS Semarang Cabut dari Stadion Citarum, Ganjar dan Pemkot Semarang Kena Nyinyir Warganet

SEMARANG, KOMPAS.com - Imbas hengkangnya manajemen PSIS Semarang dari Stadion Citarum, membuat warganet memberikan kritik pedas kepada Pemerintah Kota Semarang dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Komentar pedas warganet dapat dilihat di postingan akun Instagram @psisofficial dengan unggahan berapa poster bertuliskan "Matursuwun Citarum".

Salah satu akun Instagram, @Rommelyacha juga ikut berkomentar dalam postingan tersebut. Menurutnya, Ganjar Pranowo dan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu sama-sama tidak suka sepak bola.

"Pak Gub dan Mbak Wali: Berdua Podho2 Ra seneng bal2an (Pak Gubernur dan Mbak Wali Kota sama-sama tidak suka sepak bola," jelas akun tersebut.

"Sesok rasah nyoblos gubernure (Besok tidak usah dicoblos saja gubernurnya," imbuh akun @Yigab7931.

Menanggapi komentar pedas warganet, Kepala Dinas Pemuda dan Olah raga Kota Semarang, Fravarta Sadman menjelaskan, berkaitan dengan berita yang beredar di media sosial yang menyatakan bahwa seolah-olah PSIS 'terusir' dari stadion Citarum itu tidak benar.

"Pemerintah Kota Semarang menggarisbawahi jika PSIS bisa tetap berlatih di Stadion Citarum," jelasnya melalui keterangan resminya, Senin (5/6/2023).

Pada prinsipnya, lanjut dia, Pemerintah Kota Semarang mendukung penuh punggawa PSIS sebagai tim kebanggaan warga Semarang untuk tetap berlatih di stadion Citarum.

"Jadi berita yang beredar di media sosial selama ini yang menyebutkan seolah-olah PSIS terusir dari Stadion Citarum tidaklah benar," kata dia.

Dia menerangkan, pergantian pengelola stadion Citarum yang semula dilakukan manajemen PSIS kini beralih ke pihak lain dikarenakan kontrak manajemen PSIS untuk mengelola stadion Citarum berakhir pada tanggal 23 April 2023.

"Pihak manajemen PSIS sendiri tidak memperpanjang kontrak dan saat itu Pemerintah Kota Semarang sudah memberikan toleransi waktu penawaran perpanjangan,", paparnya.

Alasan tersebut yang membuat Pemerintah Kota Semarang memberikan hak pengelolaan kepada pihak lain untuk mengelola Stadion Citarum agar aset negara terselamatkan.

"Hal ini dikarenakan Pemkot Semarang harus bertindak tegas untuk menyelamatkan aset negara serta masyarakat tetap bisa memanfaatkan stadion Citarum seperti sedia kala," ujar Fravarta.

Pemerintah Kota Semarang sudah memberikan tenggang waktu kepada pihak manajemen PSIS untuk menyelesaikan pembayaran perpanjangan masa pengelolaan stadion selama 1 bulan lebih.

"Namun karena sampai batas waktu yang telah dijanjikan, pihak manajemen PSIS tidak melakukan pembayaran perpanjangan pengelolaan, maka sebagai upaya penyelamatan aset negara, Pemkot Semarang menerima penawaran pihak lain yang bersedia mengelola stadion Citarum," terangnya.

Lebih lanjut, Fravarta menjelaskan dengan pengelolaan stadion Citarum oleh pihak lain diharapkan pengelolaannya akan menjadi lebih profesional dan nantinya Stadion Citarum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Intinya bahwa dengan pengelolaan Stadion Citarum melalui manajemen yang baru tidak kemudian membuat PSIS terusir. PSIS masih bisa tetap berlatih di sana," imbuh dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/05/135432978/imbas-psis-semarang-cabut-dari-stadion-citarum-ganjar-dan-pemkot-semarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke