Raih Gelar Doktor di Amerika, Pemuda Asal NTB Ini Ternyata Pernah Gagal Masuk Jurusan Matematika

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Nama Ahmad Munjizun (31) warga Desa Batunyala, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) kini tengah menjadi perbincangan setelah viral ia mendapatkan gelar doktor di North Carolina State University di Amerika Serikat.

Pria kelahiran 1992 itu mengaku tak pernah menyangka dirinya akan mendapatkan gelar Doctor of Philosophy in Animal Science di usia muda.

Saat dihubungi Kompas.com, Ahmad sebetulnya ingin menjadi seorang guru matematika.

"Waktu itu cita-cita saya tidak muluk-muluk ingin menjadi tenaga pengajar guru matematika, karena saya memang merasa berbakat di sana," kata Jizun sapaan akrab doktor itu, melalui sambungan telepon, Sabtu (3/6/2023).

Gagal masuk jurusan matematika

Jizun menceritakan, dirinya sempat kecewa karena gagal masuk jurusan matematika di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Negeri Mataram (Unram).

Akhirnya dia memilih masuk dengan jalur beasiswa di Fakultas Peternakan (Faterna) Unram.

"Waktu itu sempat agak kecewa, karena saya tidak diterima di jurusan itu (Matematika)," kata Jizun.

Bahkan, selama beberapa waktu dirinya masih memiliki rencana pindah ke FKIP Matematika Unram saat menempuh di Faterna. 

Seiring waktu, Jizun akhirnya fokus ke dunia peternakan usai mendengar kuliah umum dari seorang profesor alumni Peternakan lulusan University of Queensland, Australia.

"Dia (Profesor Suhubdi) sempat bilang kalau saya alumni peternakan Unram bisa duduk seperti kalian ini bisa dapat beasisiwa gratis di kampus terbaik dunia. Maka pasti kalian juga bisa, (sekolah ke luar negeri),” kata Jizun meniru perkataan salah satu dosen favoritnya.

"Dari sana saya memantapkan hati untuk tetap di Faterna, dan kemudian satay memberitahukan  saya dan minta do'a untuk tetap di Faterna," tambah Jizun.

Hingga kini Jizun mendapatkan gelar doktor di Amerika pada 6 Mei 2023, ia berpesan ke pada anak-anak Indonesia bahwa semua orang mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang sama, selama ada tekad usaha untuk meraihnya semua akan terwujud.

"Saya ingin melihat adik-adik Indonesia yang lain, memanfaatkan peluang yang sama.  Peluang itu bukan hanya milik saya atau segelintir orang,  tapi adik-adik yang lain bisa lebih hebat dari sekedar Ahmad Munjizun," kata Jizun.