Salin Artikel

Lewat Seni Tempel Menempel, Kolasemauku Suarakan Isu "Self Love" untuk Anak Muda Semarang

Tidak hanya kolase dari majalah, koran, gelas hingga kain goni bekas, ada pula karya dari manekin bekas yang dikreasikan seperti layaknya busana apik.

Uniknya, karya-karya yang dipamerkan itu menyuarakan konsep cinta kepada diri sendiri.

Perwakilan Komunitas Kolasemauku, Deby Selvina mengatakan, pameran karya bertajuk "Refelction of Selflove" ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Semarang, khususnya anak muda untuk lebih mencintai diri sendiri.

Janet, sapaan akrabnya, menyebut, selflove merupakan salah satu isu yang sedang digeluti anak-anak muda di Kota Semarang.

"Ternyata, isu ini nyata. Banyak yang resah karena mencintai diri sendiri itu tidak semudah mengatakan I Love Myself, We Love Us. Maka kami menyuarakan isu ini melalui seni kolase. Agar mereka tahu bagaimana, apa, dan siapa yang berpengaruh untuk diri sendiri," jelas Janet kepada Kompas.com, Selasa (30/5/2023).

Rangkaian karya berbahan dasar daur ulang kertas dan plastik itu disusun oleh puluhan anak muda yang tergabung dalam komunitas, jaringan, hingga organisasi seni di Kota Semarang.

Janet mengatakan, pameran seni Reflection of Selflove itu melibatkan puluhan anak muda dari SMP 39 Semarang, Uprising Batang, Gemuruh Gigs, dan juga mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Udinus.

Menurut dia, anak-anak muda saat ini memiliki antusias yang tinggi untuk melestarikan seni kolase.

"Dulu awalnya kita pakai sosial media, lalu ternyata banyak yang suka. Lalu kita praktik, pengen menyebarluaskam seni kolase dengan bikin kolektif," ucap dia.

Sementara itu, salah satu seniman kolase, Fara, mengatakan, dirinya membuat kolase bertema "Hymn of Heartbeat" dari perpaduan kain goni, daun jati, ranting pohon, dan masih banyak lagi.

Dirinya menyebut, karya yang dibuat itu memberi pesan bahwa setiap manusia memiliki sisi gelap maupun terangnya masing-masing.

"Jadilah diri kita yang otentik. Karena tiap diri kita sebenarnya, aku adalah kamu, lalu kamu adalah aku yang bersumber dari percikan cahaya Sang Ilahi. Ini lebih ke spiritual memang," jelas Fara.

Lebih jelas Fara mengatakan, adanya seni kolase yang masih berkembang hingga saat ini, diharapkan dapat mengolah segala isu melalui seni.

"Seni kolase sebetulnya mudah. Kalau ini material dari kain ghoni, majalah bekas, ranting pohon yang berjatuhan, daun rosemary," pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/05/31/195533478/lewat-seni-tempel-menempel-kolasemauku-suarakan-isu-self-love-untuk-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke