Salin Artikel

Kepala SMA di Lombok Tengah Didemo Siswa, Buntut Dugaan Perundungan

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Video puluhan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri  (SMAN) 1 Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), saat melakukan aksi demonstrasi di sekolahnya viral di media sosial.

Dalam video tersebut, tampak puluhan siswa meminta Kepala SMAN 1 Praya Tengah Muhammad Amrullah untuk mundur dari jabatannya.

Aksi demonstrasi siswa tersebut diketahui terjadi pada Kamis (25/5/2023). Siswa menuntut kepala sekolah itu mundur karena melakukan perundungan terhadap siswanya.

Menurut F (17), siswa yang diduga menjadi korban perundungan, aksi tersebut dilakukan buntut para siswa kesal dengan tindakan kepada sekolah yang diduga telah melakukan aksi perundungan kepadanya.

"Ada pengalaman yang tidak mengenakkan yang kami terima dari kepala sekolah kami, kayak kita dijelekkan," kata F melalui pesan singkat, Senin (29/5/2023).

Sementara itu, rekan F, yakni RV menceritakan, kejadian dugaan perundungan yang dilakukan kepala sekolah itu bermula pada saat kegiatan literasi di sekolah pada Sabtu (20/5/2023). Saat itu, F diminta maju oleh kepsek untuk menjawab soal di depan para siswa.

"Jadi kegiatan literasi itu kita diminta ceritakan hasil bacaan buku, saat itu F menjawab hasil buku keagamaan (hadis) yang dibaca," katanya.

RV menuturkan, kepsek kala itu menanyakan soal matematika kepada F dan diminta menjawab perkalian 7.

"Setelah F baca hadis, F sempat duduk. Dia kembali disuruh baca perkalian sama Pak Kepsek. F bilang kalau dia tidak berbakat di matematika," tutur RV.

Saat itu, F menolak menjawab soal perkalian tersebut. Kemudian kepsek melontarkan perkataan bodoh ke F di depan para siswa di lapangan sekolah. Akibatnya, F terlihat sangat malu.

"Kasihan F dipermalukan dah di depan siswa semuanya, makanya dia sampai enggak enak dan merasa tertekan," kata RV.

Penyebabnya, karena beredar video F kedapatan tidur di dalam kelas. Video itu pun sampai ditonton kepsek.

"Ada lontaran kata-kata F disebut suka tidurlah, bodoh, malas. Jadi kita tidak terima kan. Karena F tidur itu di luar jam pelajaran. Video itu direkam oleh salah satu teman kelas terus dikirim ke grup yang ada wali kelas waktu itu," kata RV.

Menurutnya, F dikenal sebagai siswa yang aktif di kelasnya. Selain itu, F juga menjadi ketua remaja mushala di sekolah.

"Kita tidak terima F dikatain seperti itu, makanya hari Kamis (25/5/2023) itu kita demo. Semua siswa sepakat minta kepsek mundur dari jabatannya karena suka mem-bully," ungkapnya.

Penjelasan kepala sekolah

Terpisah, Kepala SMAN 1 Praya Tengah Muhammad Amrullah memberikan klarifikasi bahwa kasus itu hanya kesalahpahaman antara dirinya dengan siswanya.

Amrullah mengatakan, awalnya kasus dugaan bullying itu terjadi pada Jumat 19 Mei 2023. Saat itu, dia memimpin kegiatan literasi untuk semua siswa. Semua siswa diminta untuk membaca hasil bacaannya ke depan.

"Jadi semua ke depan menjelaskan dan kami kasih hadiah lima orang. Selanjutnya tiang (saya) tes juga numerasinya yaitu menghafal bilangan perkalian 1 sampai dengan 10," kata Amrullah melalui pesan singkat.

Amrullah menerangkan, saat itu banyak siswa yang mengacungkan tangan ingin mencoba menjawab tantangan dari Amrullah, namun siswa F kala itu tidak bisa hafal perkalian 6.

"Dan banyak siswa yang maju juga. Merasa tidak bisa jawab, mungkin menganggap dirinya di-bully. Itu saja, tidak ada niat membuli siswa kami," kata Amrullah.

Amrullah mengungkapkan, kegiatan literasi itu akan terus dilakukan. Bahkan, pihak sekolah akan memberikan hadiah kepada siswa yang mampu menjawab soal dari pihak guru.

"Tiang (saya) anggap siswa belajar bicara, baguslah, itu saja.  Saksi giat waktu itu, ada guru, TU alias warga sekolah." kata Amrullah.

https://regional.kompas.com/read/2023/05/29/193438878/kepala-sma-di-lombok-tengah-didemo-siswa-buntut-dugaan-perundungan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke