Salin Artikel

Mengapa Merauke Dijuluki Kota Rusa?

KOMPAS.com - Kabupaten Merauke yang merupakan ibu kota Provinsi Papua Selatan dikenal memiliki julukan sebagai Kota Rusa.

Ternyata julukan tersebut disematkan kepada Kabupaten Merauke karena rusa mudah ditemukan dan banyak berkeliaran di alam bebas. Uniknya, rusa-rusa yang ada di Merauke bukan merupakan hewan endemik.

Dilansir dari buku Dari Merauke (2017) yang ditulis F. Rahardi, rusa-rusa di Merauke datang setelah Asisten Residen Ambon, van Kroessen dengan kapal uap van Goens memasuki Sungai Maro dan mendarat di Ermasu pada 21 Februari 1902.

Selain membawa membangun sebuah koloni baru, pada tahun 1908 ketika Pemerintah Hindia Belanda kembali mendatangkan orang-orang Jawa dan orang-orang Timor dari Pulau Rote ke Merauke, mereka juga diminta membawa rusa timor (Rusa timorensis timorensis) untuk dilepaskan di sabana Wasur.

Karena rumput yang melimpah dan tak ada predator, rusa timor ini menjadi cepat sekali berkembang biak dan menyebar ke kawasan lain di Papua Selatan.

Rusa Timor ini berkembang biak dengan sangat pesat sampai ke Boven Digoel dan Pulau Yos Sudarso (Pulau Dolok, Pulau Kimaam, Pulau Frederik Hendrik).

Rusa tersebut dapat beradaptasi dan tumbuh dengan baik sehingga populasinya berkembang sehingga kerap ditemukan berkeliaran di sekitar kawasan ini.

Daging Rusa Jadi Kuliner Khas Merauke

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Merauke, masyarakat setempat memang banyak yang mengkonsumsi daging rusa.

Berbagai kuliner dari olahan daging rusa bisa ditemukan di wilayah ini, seperti sate rusa.

Sate rusa ini menjadi kuliner yang tidak kalah enaknya dengan kuliner dari daerah lain.

Mencari sate rusa juga tidak sulit sebab banyak warung-warung makan dengan tenda di Kota Merauke yang menyajikan kuliner tersebut.

Yang tidak kalah menarik adalah sajian bakso daging rusa, yang tentunya akan sulit ditemukan di daerah lain.

Di wilayah yang berada di tepi sungai Maro ini, olahan daging rusa tentunya diburu wisatawan untuk dibawa sebagai oleh-oleh khas Merauke.

Ada abon rusa yang kerap dibawa wisatawan untuk oleh-oleh sepulangnya dari Merauke.

Selain itu, oleh-oleh khas Merauke yang juga menjadi favorit wisatawan adalah dendeng daging rusa.

Rusa Liar yang Terus Diburu

Sayangnya kini populasi rusa liar semakin terancam karena maraknya perburuan liar yang hingga kini masih terus berlangsung.

Dilansir dari Kompas (19/10/2010), Perburuan terhadap rusa yang termasuk hewan dilindungi yang hidup di Taman Nasional Wasur, Kabupaten Merauke, Papua, terus terjadi.

Nicolaus (66), salah seorang warga Merauke yang pernah berburu rusa dan kanguru, mengatakan, sekitar tahun 1980 tidak sulit melihat rusa dan kanguru.

Kedua hewan tersebut sering terlihat di luar taman nasional, bahkan satu-dua ekor ditemukan berkeliaran di Merauke.

”Perburuan yang terus dilakukan telah membuat jumlah keduanya berkurang jauh. Untuk berburu rusa atau kanguru harus masuk jauh ke hutan. Itu pun untung-untungan karena tidak mudah menemukan keduanya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Balai TN Wasur Dadang Suganda membenarkan masih terjadinya perburuan rusa ataupun kanguru di wilayahnya.

Perburuan tersebut tidak hanya oleh masyarakat asli Papua, tetapi juga masyarakat luar Papua.

Namun, pihaknya belum tahu dampaknya terhadap populasi rusa dan kanguru karena balai belum pernah menghitungnya.

”Penghitungan populasi harus serentak dilakukan di seluruh taman nasional. Ini yang sulit karena butuh banyak orang untuk melakukannya,” katanya.

Untuk mencegah perburuan, dia mengaku terus menyosialisasikan bahwa kedua hewan itu termasuk hewan dilindungi.

Dadang Suganda juga berencana merekrut masyarakat asli Merauke sebagai penjaga hutan.

Sementara pengawasan di pos-pos jaga di Wasur, Dalir, dan Agrindo di taman nasional akan diintensifkan.

Sumber:
F. Rahardi. 2017. Dari Merauke. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

portal.merauke.go.id, regional.kompas.com, dan travel.kompas.com

https://regional.kompas.com/read/2023/05/28/214800578/mengapa-merauke-dijuluki-kota-rusa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke