Salin Artikel

Seramnya Turunan Muara Rapak Balikpapan Bikin Warga Trauma, Kakak Korban Berharap Dibangun Flyover

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Turunan Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur memang menjadi momok menakutkan bagi pengendara yang melintas.

Bagaimana tidak, di jalan ini sudah memakan belasan korban jiwa dan kerap terjadi kecelakaan. 

Tak ayal, para pengendara yang melintas di lokasi tersebut selalu was-was dan degdegan.

Terlebih, saat berhenti di traffic light menunggu lampu berganti warna hijau, tak sedikit bagi pengendara yang selalu melihat kaca spionnya seolah berjaga-jaga jika terjadi kendaraan rem blong dari belakang.

Pascakejadian laka lantas di Turunan Muara Rapak pada Rabu malam (24/5/2023) yang menewaskan seorang pengendara bernama Ardie (47) semakin membuat warga was-was untuk melintas di kawasan tersebut.

Bahkan beberapa warga mengaku ketakutan ketika melihat truk kontainer atau kendaraan berat yang melintas di turunan Muara Rapak. 

“Saya tiap hari lewat situ, kalau pas melintas pasti lihat-lihat spion terus, apalagi pas di lampu merah. Ya takut aja kalau tahu-tahu ada yang nyeruduk di belakang,” kata Adi, kakak korban laka lantas.

Adi berharap pemerintah serius menyikapi hal tersebut. Sebab turunan Muara Rapak sudah sering memakan korban. Ia tidak ingin ada korban selanjutnya jika tidak segera dicarikan solusi terbaik dalam meminimalisir kejadian lakalantas.

“Iya kalau bisa diseriusi sama instansi terkait karena sudah sering kali korban. Ya memang sih dilebarin, Cuma kan dampaknya masih ada, dan ada korban juga. Itu saja sih, harus dipikirkan matang-matang,” ungkapnya.

Ditanya apa harapan dari keluarga korban terkait Turunan Muara Rapak, Adi berharap wacana pembangunan flyover segera direalisasikan.

Ia menilai pembangunan flyover dirasa mampu menekan kejadian lakalantas.

“Nah dari dulu kan rencananya, kalau memang begitu ya apa salahnya sih dibuat flyover. Ya bagus aja,” pungkasnya.  

“Ya takut-takut juga kalau lewat situ. Apalagi saya sudah beberapa kali lihat langsung pas kejadian. Sampai malam tadi aja, saya ada di situ pas kejadian, saya lihat korban sendiri kondisinya begitu,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan, Adwar Skenda Putra mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi, termasuk akan mendirikan posko di Kilometer 3 hingga Kilometer 13. Pihaknya akan melakukan penertiban terhadap kendaraan berat yang melanggar ketentuan.

“Yang jelas kami akan melakukan penertiban, karena lihat kondisinya menurut ketentuan tidak boleh membawa kontainer, sesuai edaran yang diberikan bulan April lalu,” jelasnya.

Diketahui kendaraan berat dilarang melintas di jalan perkotaan mulai pukul 05.00 Wita hingga 22.00 Wita. Termasuk kontainer jenis 20 feet yang bermuatan bahan sembako dilarang diangkut menggunakan kendaraan roda 10 ke bawah. Hal ini juga menjadi evaluasi dari Pemerintah Kota Balikpapan guna memperketat aturan yang telah diedarkan sebelumnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/05/25/165352578/seramnya-turunan-muara-rapak-balikpapan-bikin-warga-trauma-kakak-korban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke