Salin Artikel

5 Fakta Kasus Siswa Kelas 2 SD di Sukabumi Tewas Dikeroyok Teman Sekolahnya, Ada Retak di Tulang Dada Korban

Penganiayaan diduga dilakukan pada Senin (15/5/20230. Korban sempat dirawat beberapa di rumah sakit hingga dinyatakan meninggal pada Sabtu (20/5/2023).

Diduga ada empat rekan sekolah korban yang melakukan penganiayaan. Dan berikut 5 fakta kasus tewasnya MHD:

1. Dikeroyok dua kali

Dari hasil penyelidikan, korban ternyata sudah dikeroyok dua kali oleh para pelaku hingga akhirnya meregang nyawa

Kakek korban, MY (52) bercerita pengeroyokan yang dialami cucunya ternyata sudah kedua kalinya.

Peristiwa yang pertama dan kedua ini terjadi di hari yang berurutan.

Pada hari pertama, korban sempat mengeluh sakit ke sang kakek. MY sempat menyuruhnya untuk berisitirahat di rumah.

Tetapi hal itu ditolak oleh korban dan ia tetap pergi ke sekolah.

"Saya bilang, kalo sakit jangan dulu sekolah, istirahat dulu aja di rumah. Namun saat itu korban memaksa ingin sekolah. Lalu ketika saat berada di sekolah, korban kembali dikeroyok oleh kakak kelasnya pada Selasa (16/5/2023)," ujarnya.

2. Retak tulang dada hingga dan pecah pembuluh darah

MY bercerita bahwa ditemukan ada beberapa luka di tubuh cucunya. Selain itu korban juga mengalami luka dalam.

"Hasil visum korban mengalami luka pecah pembuluh darah, dada retak dan tulang punggung retak," kata HY.

Ia mengatakan cucunya meninggal setelah mendapatkan perawatan medis selama tiga hari

"Akhirnya dokter pura-pura menyuruh keluarga untuk keluar ruangan, dan pihak keluarga bersembunyi di balik tirai di ruangan periksa. Dari situ korban baru mangakui bahwa dirinya sudah dikeroyok oleh 3 orang kakak kelasnya," tuturnya.

"Korban yang kritis 3 hari di rumah sakit, lalu pada hari pukul 08.00 WIB, meninggal di RS Hermina," ucapnya.

Korban memberitahukan kakeknya nama dari pelaku yang mengeroyoknya saat itu.

"Ketika ditanya siapa yang melakukannya (penganiayaan), korban hanya bilang oleh inisial AZ, namun itu tidak berlanjut karena suara korban sudah tidak ada," ujarnya, Sabtu (20/05/2023).

Keluarga pun mengecek ke sekolah dan nama yang disebut korban ternyata ada.

"Sedangkan setelah dicek di sekolahnya, ada 4 orang namanya disebutkan (sama)," tutur MY.

Empat pelaku itu masih berada di bangku kelas 5 SD, kelas 4 SD, bahkan kelas 2 SD.

4. Baru 4 bulan pindah sekolah

Menurut MY, cucunya baru pindah selama empat bulan. Alasannya pindah sekolah, dikarenakan lokasinya yang tak jauh dengan kediamannya.

"Jadi baru 4 bulan pindah kesini, tujuannya agar dekat dan sudah membikinkan rumah untuk orang tua dekat sekolah," ucapnya.

Saat kejadian, pelaku mengeroyok cucunya ini di belakang sekolahnya.

"Kejadian dari hari Senin, Selasa. Jadi dua hari itu dipukulin di lingkungan sekolah. Dianiayanya di belakang sekolah dekat dan kamar mandi (toilet)," tuturnya

Pihak keluarga korban pun meminta keadilannya dan pertanggungjawabannya dari pihak sekolah dan keluarga pelaku.

"Harapan dari kami sebagai keluarga, minta dituntaskan siapa pelaku yang sebenarnya, dan minta pertanggungjawaban dari keluarganya (pelaku) dan tanggungjawab sekolah," pungkas MY.

5. Empat siswa diperiksa polisi

Polisi memeriksa saksi yaknu empat siswa di tempat sekolah korban.

Pengawas Bina Kecamatan Sukaraja Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Ahmad Yani mengatakan, empat murid yang sedang diperiksa tersebut didampingi orangtua dan guru sekolah.

"Ada 4 nama, nama Az itu ada di kelas dua 1 orang, kelas tiga 1 orang, kelas lima 2 orang. Sedang dilaksanakan BAP penelusuran permasalahan oleh pihak kepolisian," ujar dia

Dia mengatakan, pihak sekolah berjanji akan kooperatif memberikan keterangan yang sedang dilakukan oleh pihak yang berwajib.

"Tentunya kami siap berkoordinasi, dikonfirmasi dan dimintai keterangan, bahwa kejadiannya di internal sekolah sehingga tentunya ada beberapa siswa yang dicurigai atau pun menjadi bahan," unkap dia.

Pihaknya akan menunggu hasil penyelidikan dan keputusan kepolisian terkait kemungkinan adanya terduga pelaku.

"Kami senantiasa mengedepankan adil, bahwa yang meninggal mau pun pelaku adalah putra kami. Jadi dengan sabar kita menunggu dari aparat penegak hukum dalam rangka menelusuri," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Budiyanto | Editor : Michael Hangga Wismabrata), Tribun Jabar

https://regional.kompas.com/read/2023/05/23/093300578/5-fakta-kasus-siswa-kelas-2-sd-di-sukabumi-tewas-dikeroyok-teman-sekolahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke