Salin Artikel

Cerita Jerry, Anak Perbatasan RI–Malaysia Penyumbang Medali di SEA Games Kamboja, Tak Dikenal Masyarakat karena Jarang Pulang

Pemain yang bertugas sebagai bek kiri Timnas Hoki ini, ternyata berasal dari perbatasan RI – Malaysia, di dataran tinggi Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara.

Sejak 2008, Jerry menimba ilmu di universitas Widyagama Kota Samarinda, dan sangat jarang pulang ke kampung halamannya di Kuala Belawit, Krayan.

Faktor ini juga, menjadikan banyak warga Krayan yang tidak mengenal Jerry yang belakangan namanya muncul di media social sebagai anak daerah yang berkiprah di even internasional.

"Orang tua menghubungi saya, banyak sekali warga Krayan bertanya yang mana namanya Jerry, karena mereka tidak pernah jumpa. Dan memang karena saya jarang pulang kampung, paling yang kenal tetangga dekat saja," ujarnya, Minggu (21/5/2023).

Foto Jerry belakangan terpajang di media sosial dan penuh dengan ucapan selamat karena berhasil membawa medali perunggu.

Dinding Facebook Pemerintah Kabupaten Nunukan dan Dinas Komunikasi dan Informasi  Nunukan, mengunggah ucapan selamat yang akhirnya membuat warga khususnya Krayan, penasaran dengan sosok Jerry.

"Jadi selebritis dadakan, tapi gak ada yang kenal. Bangga sekaligus lucu jadinya," katanya geli.

Ikut jejak seniornya dari Krayan

Ketertarikan Jerry terhadap olahraga hoki, dimulai pada 2008.

Saat itu, dua seniornya yang juga berasal dari dataran tinggi Krayan, masing masing Leksi dan Dani, bermain hoki di PON Kaltim.

Sejak itu, Jerry mengatakan ia ingin bermain hoki, dan dilatih oleh kedua seniornya mulai 2019.

Latihan baru berjalan tiga bulan, nama Jerry masuk dalam Kejurda dan menjadi pemain inti.

Sayang, olahraga hoki di kaltim sempat vakum pada 2012, dan baru aktif kembali pada 2015.

"Tahun 2015, saya berangkat pra PON mewakili Kaltim ke Jakarta dan meraih perunggu. Tren positif berlanjut pada 2016 di PON Jabar, Kaltim membawa pulang medali emas," tutur Jerry.

Dengan modal pengalaman dan torehan emas di PON Jabar, nama Jerry masuk seleksi Timnas dan berhasil lolos.

Pada 2017, timnya berangkat membela Timnas hoki ke Kuala Lumpur Malaysia. Tidak ada prestasi yang diraih di momen perdana ini.

Begitu juga saat membela Timnas hoki di Asean Games 2018 di Palembang. Timnas Hoki masih belum matang sehingga tidak menyumbang medali.

"Semua pengalaman dan kekurangan kita di even sebelumnya menjadi bahan evaluasi. Akhirnya pada Sea Games Kamboja, kami bisa membawa pulang medali perunggu setelah kalah dengan Malaysia dengan skor 4-2," jelasnya.

Perjuangan Jerry dan tim, tidak buruk, dari sejumlah pertandingan, Timnas hoki Indonesia mampu bermain imbang dengan Singapura dengan skor 2-2.

Mengalahkan Thailand dengan skor 2-1, menumbangkan tuan tumah Kamboja dengan skor telak 4-0. Kekalahan hanya saat berlaga dengan Malaysia. Indonesia kalah dengan skor 4-2.

"Sistem perolehan poin, jadi yang peringkat satu dan dua yang masuk final. Kita berharap untuk selanjutnya Timnas bisa mempersembahkan emas," harapnya.

Jerry mengatakan, peran dan kontribusinya untuk Timnas, tak lepas dari pelatihan dan semangat yang diberikan kedua seniornya yang memperkenalkannya olahraga hoki.

"Saya bisa sampai sejauh ini berkat abang Leksi dan abang Dani. Jadi terima kasih tidak lupa saya ucapkan untuk mereka yang mengantar saya ke situasi sekarang," kata Jerry.


Kuliah sambil kerja

Jerry mengaku cukup bersyukur, kegemarannya pada olahraga hoki membuatnya bisa terus mengenyam bangku kuliah.

Ia sadar benar, sebagai anak perbatasan RI – Malaysia, tentu tadinya tidak ada yang menganggapnya serius karena hanya anak kampung.

"Itu yang saya rasakan ketika anak kampung bertemu anak kota. Tapi intinya, jangan malu bertanya, jangan kalah mental. Kita minder hanya karena kita kurang bergaul. Intinya kuatkan mental dan miliki semangat bersaing, karena pada prinsipnya, usaha dan kemauan keras kita tidak kalah sama anak anak kota," katanya lagi.

Dari menekuni olahraga hoki, ia mendapat gaji dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan akhirnya memperoleh pemasukan juga saat dipanggil Pelatnas.

Pemasukan tersebut, meringankan biaya kuliahnya. Ia juga akhirnya tidak melulu mengandalkan kiriman orangtuanya dari kampung.

Setelah menorehkan prestasi bersama Timnas Hoki, Jerry mendapat beasiswa full dari KONI pusat.

"Kalau dari Pemkab Kutai Kartanegara, yang merupakan Kabupaten di Kaltim yang membina saya selama ini, saya dimasukkan sebagai pegawai honorer Satpol PP. Jadi kuliah sambil kerja dan sebagai atlet juga," imbuhnya.

Berharap hoki bisa berkembang di Kaltara

Sebagai warga asli Krayan, Nunukan, Kaltara, Jerry berharap olahraga hoki bisa berkembang di Kaltara.

Selama ini, ia mewakili Kaltim karena kuliah di Kaltim, dan ingin mengembangkan bakatnya bersama Timnas.

"KTP saya terpaksa berubah jadi Kaltim karena sempat diprotes tidak boleh ikut PON 2021 karena satu satunya atlet Kaltim yang KTP-nya Kaltara. Akhirnya saya rubah KTP menjadi Kaltim. Tapi harapan saya adalah, Kaltara bisa membentuk tim hoki sejak dini dan bersaing dengan provinsi lain di Nusantara," harapnya.

Jerry juga mengajak adik adiknya, terutama di Krayan, untuk tidak mudah minder karena berasal dari pelosok di perbatasan Negara.

Bagi anak muda, kata dia, yang diperlukan adalah semangat, kemauan dan mental yang pantang mundur.

"Tidak peduli kita dari wilayah pelosok negeri. Tidak masalah status ekonomi kita, selama ada tekad, selama kita memiliki mental pantang menyerah dalam mengejar impian kita, Tuhan akan beri kejutan yang tidak kita sangka sangka," kata Jerry.

https://regional.kompas.com/read/2023/05/21/141650478/cerita-jerry-anak-perbatasan-rimalaysia-penyumbang-medali-di-sea-games

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke