Salin Artikel

Kecewa Namanya Digeser ke Kloter Lain, Jemaah Haji Polewali Mandar Bertengkar dengan Petugas Kemenag

Mereka protes lantaran menduga petugas haji telah melakukan kecurangan, dengan cara menggeser namanya dari kloter utuh 17 ke kloter 36 yang merupakan kloter campuran.

Adu mulut antara kepala seksi penyelenggara haji dengan dua orang jemaah haji pun terjadi di ruangan kepala kantor Kemenag Polewali Mandar.

Pasangan suami istri ini tidak terima namanya berada di kloter campuran. Mereka ingin namanya tetap di Kloter 17, yang merupakan kloter utuh, tempat mereka semula mendaftar.

Pasutri ini kecewa karena setelah pengumuman, namanya justru berada di Kloter 36 yang merupakan kloter campuran asal Kabupaten Polman, Mamuju dan Mamasa.

Meski petugas haji sudah memberikan pemahaman, keduanya tetap ngotot ingin berada di Kloter 17.

“Saya sangat kecewa. Mulanya saya dan suami terdaftar di Kloter 17. Belakangan digeser ke kloter campuran,” jelas Hapsia.

Dia pun menangis di hadapan Kepala Kemenag Imran Kaljubi Kesa, sehingga harus ditenangkan suaminya, Ismail Lauda.

Pihak Kemenag kemudian berusaha menjelaskan nama Hapsia dan Ismail kenapa bisa bergeser ke kloter campuran tiga wilayah, dan berjanji akan memberi solusi terbaik.

Imran menuturkan, pelayanan haji di Polewali Mandar tidak pernah membeda-bedakan dan memisahkan antara jemaah satu dengan yang lainnya.

“Kami tidak pernah mebeda-bedakan setiap jemaah. Namun terkait protes jemaah tersebut, kami akan berkoordinasi dnegan Kemenag Sulbar,” jelas Imran Kaljubi Kesa.

Imran melanjutkan, pihaknya akan bertanya kepada Kemenag Sulbar, apakah masih bisa dilakukan perubahan data.

Sebabnya, pengumuman nama jemaah haji berdasarkan penentuan kloter telah diumumkan saat manasik beberapa hari lalu.

https://regional.kompas.com/read/2023/05/20/115954178/kecewa-namanya-digeser-ke-kloter-lain-jemaah-haji-polewali-mandar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke