Salin Artikel

Satu Pasien Meninggal akibat DBD di Pulau Sebatik, Dinkes Nunukan Intensifkan "Fogging"

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Nunukan, Sabaruddin mengatakan, jangkitan DBD di musim kemarau yang melanda Nunukan, saat ini, menjadi perhatian dan warning bagi masyarakat.

"Mohon lebih perhatikan tempat tempat penampungan air, karena menguras di musim kemarau pasti tidak akan dilakukan saking butuhnya air. Kalau bisa ditutup rapat lebih baik, kalau tidak bisa, jalannya dengan abatesasi," ujarnya, Kamis (11/5/2023).

Sabar menjelaskan, habitat nyamuk aedes aegepty, banyak ditemukan di sejumlah tempat penampungan air, seperti profil tank, drum, atau tempat tempat genangan air jernih.

Maka sudah seharusnya, warga lebih memperhatikan kondisi air yang tertampung. Menaburkan bubuk abate untuk pencegahan dan membunuh jentik nyamuk sebelum menjelma nyamuk dewasa.

Ia menambahkan, teori menangkal DBD, juga masih sama, yaitu 3M Plus, selain menguras penampungan air, menutup rapat dan mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.

"Diperlukan juga menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk. Menggunakan kelambu saat tidur," jelasnya.

Data Dinas Kesehatan Nunukan, mencatat, kasus demam berdarah masih cukup landai. Meski terkadang terjadi kenaikan, namun tidak lebih dari 2 kasus.

Data Januari 2023 mencatat, 22 kasus DBD, Kemudian Februari 20 kasus, Maret sebanyak 18 kasus, dan April tercatat 20 kasus.

"Kenaikan memang hanya dua kasus. Namun untuk kematian penderita, tidak linier dengan jumlah kasus. Tergantung pada kecepatan induksi virus," kata Sabar lagi.

Merespons kasus kematian anak yang diduga terjangkit DBD di Desa Sei Nyamuk, Pulau Sebatik, Dinas Kesehatan memberikan fokus perhatian dengan meningkatkan pengawasan dan mengintensifkan pengasapan/fogging.

Menurut Sabar, ditemukan 4 kasus DBD di Desa Sei Nyamuk, Sebatik, dan petugas kesehatan sudah memberikan pemantauan.

Adapun kasus DBD yang terdata, mayoritas justru ditemukan di wilayah Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan, yang notabene merupakan areal perkotaan.

"Terbaru kita temukan jangkitan kasus DBD di Aji Kuning, Sebatik. Semua lokasi yang potensial terjangkit, kita jangkau dengan fogging. Dan mohon bagi warga masyarakat, jika melihat gejala demam tinggi atau yang mirip DBD, segera membawanya ke Fasilitas Kesehatan terdekat," imbaunya.

https://regional.kompas.com/read/2023/05/11/155001178/satu-pasien-meninggal-akibat-dbd-di-pulau-sebatik-dinkes-nunukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke