Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Polisi Ungkap Identitas Mayat Dicor Semen di Tembalang | Teknisi Tewas Terjepit Lift di Kantor Gubernur Jateng

KOMPAS.com - Kabar mengenai identitas mayat dicor semen di tempat usaha isi ulang air minum di Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mendapat banyak perhatian dari para pembaca Kompas.com pada Selasa (9/5/2023).

Seperti diketahui, polisi baru saja berhasil mengungkap identitas mayat korban mutilasi yang dikubur dengan cara dicor di salah satu depot isi ulang air minum di Tembalang.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irawan Anwar mengatakan, korban merupakan Irwan Hutagalung, pemilik usaha isi ulang air minum tersebut.

Sementara itu, teknisi tewas diduga akibat kecelakaan kerja saat melakukan perawatan lift di Gedung E Kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang, Jateng, Senin (9/5/2023).

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Donny Lumbantoruan menyampaikan, korban yang berinisial AR terjepit saat lift yang sedang dirawatnya itu bergerak naik dari lantai 3 ke lantai 4.

Kedua informasi tersebut bersama tiga berita lainnya menerima banyak sorotan dari pembaca Kompas.com pada Selasa (9/5/2023).

Berikut 5 artikel Populer Nusantara selengkapnya:

1. Identitas mayat dicor di Tembalang

Usai berhasil mengungkap identitas korban, Irawan mengatakan, polisi saat ini masih menyelidiki identitas pelaku.

"Pelaku dalam penyelidikan," kata Irawan saat dikonfirmasi, Selasa (9/5/2023).

Dia menjelaskan, sampai saat ini sudah ada dua saksi yang telah diperiksa untuk memperdalam penyelidikan soal mayat yang ditemukan di tempat usaha tersebut.

"Pelaku masih lidik," ujar Irawan.

Baca selengkapnya: Identitas Mayat Dicor Semen di Tembalang Semarang Terungkap, Polisi Periksa 2 Saksi

Donny menjelaskan, kejadian tewasnya teknisi tersebut bermula ketika dua orang teknisi CV Parisa Abadi Cerah melakukan perawatan berkala terhadap dua lift yang berada di Gedung E Kantor Gubernur Jateng.

Dalam pekerjaan tersebut, kedua teknisi itu dibantu oleh seorang tenaga harian lepas di Kantor Gubernur Jateng.

"Diduga ada miskomunikasi saat teknisi ini mencoba lift yang sudah selesai perawatan," ucap Donny seperti ditulis Antara.

Dari keterangan saksi, posisi tubuh korban diduga terjepit saat berusaha keluar dari sangkar lift.

"Masih didalami apa yang sedang dilakukan korban pada saat kejadian," jelasnya.

Baca selengkapnya: Teknisi Tewas Terjepit Lift di Kantor Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Polisi Selidiki Kasusnya

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, protes dengan hasil musyawarah kota (Muskot) pemilihan Pengurus Kota (Pengkot) Taekwondo atau Ketua Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Minggu (7/5/2023).

Pemilihan itu, menobatkan Brillian Noktiluca Priliko sebagai Ketua Pengkot Taekwondo Solo yang dipilih melalui jalur aklamasi, yang kemudian disusul protes orangtua siswa taekwondo.

Gibran mengaku tidak menyetujui hasil Muskot tersebut, karena merasa bertanggung jawab sebagai orangtua siswa yang pernah berlatih di dojang naungan ketua Pengkot Taekwondo Solo yang baru.

Selain itu, Ketua Pengkot Taekwondo yang baru juga memiliki kedekatan dan satu dojang dengan Donny Susanto, tersangka pencabulan siswa taekwondo beberapa waktu lalu, sekaligus Ketua Pengkot Taekwondo sebelumnya.

"Ketuanya baru, saya tidak setuju kalau ketuanya itu. Biar diurus KONI dan lainnya. Intinya kasus kemarin (pelecehan seksual oleh Ketua Pengkot Taekwondo sebelumnya) terus dikembangkan, soalnya korbannya bertambah," tutur Gibran, Selasa (9/5/2023).

Baca selengkapnya: Gibran Protes Hasil Muskot Taekwondo Solo, Ketua yang Baru Punya Kedekatan dengan Pelaku Pencabulan Murid

Rekonstruksi kasus penganiayaan yang dilakukan Aditya Hasibuan kepada Ken Admiral digelar di Mapolda Sumatera Utara, pada Senin (8/5/2023).

Dalam rekonstruksi itu, terungkap bahwa AKBP Achiruddin Hasibuan meminta saksi bernama Niko untuk mengambilkan senjata api (senpi) dari bawah tempat tidurnya.

Awalnya, Ken datang bersama teman-temannya ke rumah Achiruddin dengan mengendarai mobil Mini Cooper pada pukul 02.30 WIB.

Di sana, rekan Ken, Rio Syahputra, ditemui oleh Arya Hasibuan, anak Achiruddin. Rio kemudian meminta pertanggungjawaban Aditya yang sudah memukul Ken dan merusak kaca spion mobilnya.

Arya kemudian berteriak memanggil ayahnya yang kemudian keluar dari rumah untuk menemui Ken beserta rekan-rekannya.

Baca selengkapnya: Terungkap, AKBP Achiruddin Suruh Saksi Ambil Senpi Laras Panjang dari Bawah Tempat Tidur

Menurut Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, kekayaan alam Indonesia termasuk di Sulawesi sangat melimpah.

Dengan kekayaan alam itu, pria yang akrab disapa Danny Pomanto tersebut menilai, satu gunung di Sulawesi dapat melunasi utang negara.

"Kekayaan alam Indonesia sangat banyak. Satu saja gunung di Sulawesi dieksplorasi dapat melunasi utang negara. Apalagi, banyak gunung di Indonesia," papar Danny Pomanto kepada Kompas.com, pada Selasa (9/5/2023).

Dia mengaku, pernyataan itu sering dilontarkannya dalam forum otonomi daerah yang dihadiri Menteri Dalam Negeri dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).

"Saya sering ungkap hal itu dalam forum otonomi daerah. Berapa besar kekayaan alam kita, itulah saya gaungkan terus dalam RUU Otonomi Daerah," tandasnya.

Baca selengkapnya: Wali Kota Makassar Sebut Satu Gunung di Sulawesi Dapat Melunasi Utang Negara

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf, Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati, Kontributor Medan, Dewantoro, Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Editor: Khairina, Ardi Priyatno Utomo, David Oliver Purba, Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2023/05/10/041500178/-populer-nusantara-polisi-ungkap-identitas-mayat-dicor-semen-di-tembalang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke