Salin Artikel

Sosok Siswa SMP di Malaka NTT yang Tewas Ditembak Saat Latihan Silat, Dikenal Sebagai Anak yang Patuh

Penembakan terjadi pada Jumat (28/4/2023) saat korban beserta teman-teman dan pelatihnya berdoa usai latihan silat di halaman SDK Kota Bone.

Saat penembakan terjadi, korban sedang latihan bela diri bersama sejumlah temannya dari perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Rayon PSHT Bonetasea Albinus Seran.

"Pada saat menutup latihan dengan doa dan mau beri penghormatan kepada para pelatih tanda berakhirnya latihan tiba-tiba ada bunyi tembakan menggunakan proyektil senapan angin dari arah utara. Sehingga kami panik dan lari berhamburan," kata dia.

Korban yang mengalami luka tembak di pelipis kanan langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun ia meninggal setelah menjalani perawatan selama dua hari.

Dari hasil otopsi, ditemukan proyektil peluru bersarang di pelipis kanan korban. Peluru tersebut mengenai otak korban hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.

Sempat pamit ke ibu, dikenal anak yang patuh oleh guru

Sebelum ditembak oleh orang tak dikenal, KAN sempat pamit ke ibunya, Henderina Banu (40) untuk berangkat latihan silat.

"Ia benar, anak saya sebelum berangkat ke lokasi latihan PSHT ia masih mencuci piring dan setelahnya ia mandi dan lalu berpamitan ke lokasi latihan," kata Henderina pada Senin (1/5/2023).

Ia mengatakan korban bersama teman-temannya biasanya latihan silat PSHT pada pukul 19.00 Wita.

"Saya yakin tidak ada masalah karena korban dikenal anak yang baik dan tidak pernah ditemukan melakukan keributan di lingkungan rumah maupun lingkungan sekolahnya," ungkap dia.

Henderina bercerita ia kaget dan tak percaya saat mendengar anaknya ditembak oleh orang tak dikenal dan mengenai pelipis kanan KAN.

Ia pun pasrah saat sang putra harus dilarikan ke RSUPP Betun untuk mendapat perawatan. Hingga akhirnya KAN menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu, 20 April 2023.

"Kami dari keluarga hanya berharap kepada pihak kepolisian supaya bisa mengungkapkan siapa pelaku dibalik penembakan menggunakan proyektil berupa senapan angin ini," harapnya.

KAN dikenal sosok yang patuh terhadap guru. Hal ini disampaikan oleh Wali Kelas Guru SMPN Loofoun Bone, Florida Abuk di rumah duka.

"Ia benar, sosok KAN memang dikenal sebagai siswa yang patuh kepada para guru. Saya wali kelasnya dari semenjak ia masih duduk di kelas VIII SMPN Loofoun Bone ini," kata Florida.

Ia mengatakan korban tak pernah bermasalah dengan rekan-rekannya dan dikenal sebagai anak yang penurut serta menghargai sesama.

"Sampai ia menyelesaikan ujian sekolah inipun sekali lagi korban tidak ditemukan bikin masalah di lingkungan sekolahnya ini," tambahnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Sekolah SMPN Loofoun Bone, Simon Subang Rati.

"Memang saya baru menjabat kurang lebih 8 bulan namun sosok KAN dikenal sebagai siswa yang patuh terhadap para guru," kata dia.

Insiden ini tentunya sangat memperhatikan dan ia meminta kepada pihak kepolisian selalu patroli malam supaya cegah hal-hal demikian.

"Semoga pelaku penembakan tersebut diungkapkan oleh pihak kepolisian," singkatnya.

Pelaku ditangkap, mengaku aksinya karena solidaritas

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, Polres Malaka menangkap pelaku utama penembakan yakni JBS alias J asal Desa Lorotolus, Kecamatan Wewiku.

JBS ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan pada Rabu (3/5/2023) pukul 01.00 Wita.

Kapolres Malaka AKBP Rudy Junus Jacob Ledo mengatakan ada sembilan orang yang terlibat dalam penembakan KAN.

"Ada sembilan orang yang terlibat dalam kasus ini," ujar dia pada Jumat (5/5/2023).

Dari keterangan JBS, kata Rudy, pelaku merencanakan aksi penembakan bersama delapan rekan yang lain.

Rudy menyebut, dari sembilan orang, tiga orang telah ditangkap yakni JBS, R, dan C. Sementara enam orang lainnya masih dalam pengejaran.

Ia mengatakan pelaku R dan C ditangkap di Drsa Alkani, Kecamatan Wewiku.

"Setelah menembak korban, pelaku JBS menyembunyikan barang bukti senapan angin PCP merek Benyamin Mauruder yang disembunyikan di rumah pelaku C," ungkapnya.

Berdasarkan pengakuan JBS, motif penembakan itu yakni rasa solidaritas kelompok.

"Pelaku penembakan berinisial JBS ini ketika diambil keterangan mengaku kalau motif penembakan tersebut karena rasa solidaritas tapi diekspresikan secara menyimpang," ungkap Rudy, Kamis (4/5/2023).

Namun Rudy tidak menjelaskan secara detail persoalan apa yang terjadi antara korban dan pelaku hingga memicu penembakan.

Rudy mengungkapkan asal usul senapan angin yang digunakan pelaku untuk menembak korban. Menurut Rudy senapan angin merek Benyamin Mauruder itu dibeli dari seseorang yang berasal dari Wemasa.

Namun, JBS tidak mengetahui identitas penjual senapan angin tersebut.

"Namun, JBS tidak mengetahui secara jelas identitas dari si penjual senapan angin PCP merek Benyamin Mauruder ini," tandasnya.

Dari kasus tersebut, polisi mengamankan empat barang bukti yakni satu buah proyektil atau peluru yang bersarang di dalam kepala korban.

Lalu satu buah senapan angin merek Benyamin Mauruder serta satu buah pompa pengisi angin untuk senapan angin.

Sementara barang bukti keempat adalah satu buah magazine berisi delapan butir peluru jawara padat/bubut.

"Keempat barang bukti tersebut yang ditemukan di pelaku," singkatnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere | Editor : Andi Hartik, Krisiandi, Dita Angga Rusiana), Pos-Kupang.com

https://regional.kompas.com/read/2023/05/06/063000878/sosok-siswa-smp-di-malaka-ntt-yang-tewas-ditembak-saat-latihan-silat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke