Salin Artikel

Cerita Satu Keluarga 2 Tahun Hidup di Hutan karena Teror KKB di Maybrat, Menolak Saat Diajak Bergabung

Menurut Adam, dia bersama 10 orang keluarganya terpaksa tinggal dua tahun di hutan setelah tragedi penyerangan Pos Koramil Kisor, September 2021.

Dalam peristiwa penyerangan itu, empat prajurit TNI gugur dan dua anggota lainnya terluka. Masyarakat merasa ketakutan hingga banyak yang mengungsi ke tempat yang mereka anggap aman.

"Tragedi penyerangan Pos Koramil Kisor tahun 2021 tersebut membuat saya dan keluarga pergi melarikan diri dan bertahan selama dua tahun di hutan," ujar Adam di Maybrat, Rabu (4/5/2023).

Keputusan tinggal di dalam hutan juga lantaran pertimbangan keamanan. KKB disebut mengajak warga kampung untuk bergabung dengan mereka.

"Ditambah lagi adanya teror yang dilakukan oleh oknum KKB kepada kami sekeluarga dengan tujuan agar kami mau ikut bergabung dengan mereka," imbuh dia.

Adam bercerita bahwa dia telah menolak ajakan KKB, sehingga dia merasa sudah tidak aman lagi berada di kampung tersebut. Adam dan keluarganya pun memutuskan tinggal di hutan, selama itu pula mereka merasa ketakutan untuk kembali ke kampung asal.

"Selama dua tahun tinggal di hutan kami merasa sangat takut untuk kembali ke kampung," papar dia.

Setelah mendapat informasi bahwa TNI yang berada di kampungnya aktif melayani masyarakat, Adam dan keluarganya pun memberanikan diri turun dari hutan untuk kembali ke Kampung Buoh Sa.

Pemulangan Adam juga dibantu oleh Satgas Batalyon Infanteri/133 Yudha Sakti.

Dalam proses pemulangan tersebut Dansatgas Yonif 133/Yudha Sakti Letkol Inf Andhika Ganessakti memerintahkan Danpos Buoh Sa agar membantu serta memastikan masyarakat pengungsi dapat kembali dengan aman.

Aparat TNI beserta pemerintah setempat memberikan bantuan berupa bahan-bahan makanan dan kelengkapan peralatan rumah tangga.

Para pengungsi dievakuasi menggunakan truk ke Kampung Buoh Sa dengan pengawalan personel Satgas Yonif 133/YS.

"Hadirnya pemerintah dan TNI untuk memberikan jaminan keamanan kita berusaha ini rumah kita bersama ini keluarga kita sama-sama, mungkin dulu Bapak merasa kurang nyaman ada rasa takut, kita semua keluarga," ungkap Komandan Satgas Yonif 133/Yudha Sakti Letkol Infantri Andhika Ganessakti, dalam keterangan tertulisnya.

"Kita ini satu negara kita satu keluarga, kita Merah Putih. Mungkin Bapak masih punya keluarga maupun saudara yang masih di hutan, sampaikan agar kembali beraktivitas di kampung," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2023/05/04/104700778/cerita-satu-keluarga-2-tahun-hidup-di-hutan-karena-teror-kkb-di-maybrat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke