Salin Artikel

Karhutla Tak Kunjung Padam, Gubernur Riau Shalat Minta Hujan di Lokasi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di perbatasan Kota Dumai dengan Kabupaten Bengkalis, Riau, tak kunjung padam.

Hal ini membuat Gubernur Riau Syamsuar turun ke lokasi karhutla, Rabu (26/4/2023).

Sesampainya di lokasi, Gubernur Riau ikut berjibaku memadamkan api karhutla bersama TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan warga setempat.

Setelah melakukan pemadaman, Gubernur Riau Syamsuar bersama tim pemadam melaksanakan shalat istisqa atau shalat minta hujan di lahan gambut yang terbakar.

Dengan shalat tersebut, diharapkan hujan turun di lokasi agar dapat membantu memadamkan api.

"Ya, tadi kami melaksanakan shalat istisqa untuk meminta hujan di lokasi karhutla. Kita berharap turun hujan di lokasi, agar kebakaran cepat padam," ujar Gubernur Riau, Syamsuar saat diwawancarai wartawan di lokasi, Rabu.

Syamsuar menyatakan bahwa tim gabungan telah bertungkus lumus memadamkan api selama 8 hari.

Bahkan, dalam suasana lebaran Idul Fitri, petugas tetap turun melakukan pemadaman.

"Upaya pemadaman masih terus dilakukan. Alhamdulillah, sebagian titik api telah padam. Saat ini, tinggal pendinginan asap," kata Syamsuar.

Syamsuar menyebut, Kamis pagi dirinya akan berangkat ke Jakarta menemui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.

Syamsuar datang meminta bantuan helikopter untuk pemadaman karhutla dari udara atau water bombing.

Menurutnya, helikopter milik perusahaan yang membantu pemadaman saat ini kapasitasnya masih kecil.

"Besok kita akan berangkat ke Jakarta melaporkan karhutla ini kepada Kepala BNPB, agar dibantu pemadaman dengan heli water bombing. Kita butuh heli, karena saat ini baru heli PT Sinar Mas yang ada, namun kapasitasnya kecil. Kalau heli dari BNPB kapasitas besar," sebut Syamsuar.

Di Dumai, dia bilang, luas lahan yang terbakar sekitar 60 hektare.

"Kebakaran juga ada di wilayah Bengkalis. Total luas lahan yang terbakar di dua daerah ini, sekitar 100 hektare," sebut Syamsuar.

Petugas gabungan masih berupaya memadamkan api di dua daerah ini.

Syamsuar berpesan, kepada tim yang bertugas, agar menjaga kesehatan dan juga kekompakan.

"Pesan saya, jaga kesehatan, dan kekompakan. Kalau tidak sehat jangan paksakan bekerja. Capek istirahat. Petugas kesehatan juga disiagakan disekitar lokasi," ucap Syamsuar.

Sementara itu, Syamsuar mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar.

Sebab, wilayah Riau saat ini memasuki musim kemarau kering.

"Masyarakat kita minta jangan membakar lahan, karena Riau saat ini sudah masuk musim kemarau kering. Kemudian soal penegakan hukum, Polda Riau akan mengusut siapa yang membakar lahan ini," jelas Syamsuar.

Sebagaimana diberitakan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Riau, Rabu (19/4/2023).

Api membakar hutan dan semak belukar tanah gambut.

Begitu api muncul, Tim Satgas Karhutla Dumai langsung turun memadamkan api.

Namun, api cepat membesar dan meluas karena lahan gambut yang kering. Titik api terus meluas hingga ke wilayah Kabupaten Bengkalis.

Kondisi kebakaran yang parah, mengakibatkan kabut asap di sebagian permukiman warga Dumai.

Kebakaran sudah berlangsung lebih dari sepekan, yang menghanguskan lahan gambut sekitar 60 hektare.

https://regional.kompas.com/read/2023/04/26/171809778/karhutla-tak-kunjung-padam-gubernur-riau-shalat-minta-hujan-di-lokasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke