Salin Artikel

Gorontalo Alami Suhu Terpanas Selama 30 Tahun Terakhir, Capai 35,2 Derajat Celsius

Dari catatan Stasiun Meteorologi Djalaluddin Gorontalo Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo, suhu pada 19 April tahun ini merupakan suhu harian terpanas sejak 30 tahun terakhir.

Sebelumnya, suhu udara tertinggi tercatat pada Oktober 2014 yang mencapai 34,8 derajat celsius dan April 2016 yang mencapai 34,7 derajat celsius.

“Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya dinamika atmosfer yang tidak biasa. Suhu panas April di wilayah Asia selatan secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari, dominasi monsun Australia yang menyebabkan wilayah Indonesia perlahan akan memasuki musim kemarau,” kata Riri Ardhya, Forecaster On Duty BMKG Gorontalo, Selasa (25/4/2023).

Riri mengatakan, intensitas maksimum radiasi matahari pada kondisi cerah terutama pada pagi hingga siang hari yang disertai kurangnya tutupan awan juga menjadi penyebab suhu udara sangat panas.

Bukan suhu ekstrem

Sementara, Koordinator Data dan Inforamsi BMKG Gorontalo, Sayid Mahadir mengatakan, rata-rata suhu pada April dari 1991 hingga 2020 mencapai 33 derajat Celsius.

Sayid menyebut, suhu 35,2 derajat celsius masih berada pada kategori normal dan bukan suhu esktrem.

Menurutnya, suhu udara dikatakan ekstrem apabila kenaikan suhu udara mencapai 3 derajat Celcius atau lebih di atas nilai normal dalam masa 30 tahun sesuai Peraturan Kepala (Perka) BMKG nomor 9 tahun 2010 tentang prosedur standar operasional pelaksanaan peringatan dini, pelaporan, dan diseminasi informasi cuaca ekstrem.

“Suhu udara saat ini memang lebih panas dari biasanya. Namun, tidak sama dengan yang terjadi di Asia Selatan yang merupakan gelombang panas,” ujar Sayid.

Melengkapi pernyataan Riri, Sayid mengatakan, penyebab panas di Gorontalo disebabkan oleh dinamika atmosfer yang berubah-ubah sehingga sulit untuk dideteksi.

Selain itu, ada juga pengaruh dari monson Australia yang membawa massa udara lebih kering ke arah ekuator.

“Pada pagi hari cenderung lebih kering karena saat ini masa peralihan ke musim kemarau. Udara cenderung lebih kering dari biasanya, awan juga berkurang. Kondisi ini tidak ekstrem,” tutur Sayid.

Kondisi ini juga belum dapat dikatakan sebagai gelombang panas.

Sesuai pengertiannya, gelombang panas muncul apabila kenaikan suhu lebih dari 5 derajat celsius di atas suhu normal yang terjadi berturut-turut setidaknya dalam lima hari.

Secara karakteristik fenomena, suhu panas yang terjadi wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun.

Sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Untuk menghadapi suhu panas yang terjadi, BMKG mengimbau agar masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan tetap menjaga kesehatan dan menjaga cairan tubuh dengan banyak mengonsumi air putih sehingga terhindar dari dehidrasi dan kekurangan cairan,

Masyarakat juga disarankan menggunakan sunblock sebagai perlindungan diri dari paparan sinar matahari.

https://regional.kompas.com/read/2023/04/25/142814578/gorontalo-alami-suhu-terpanas-selama-30-tahun-terakhir-capai-352-derajat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke