Salin Artikel

Cerita Baenah Pasrah Saat Kapal Mati Mesin, 6 Jam Terombang-ambing di Perairan Sikka

Kapal tersebut mati mesin di sekitar perairan belakang Pulau Pemana Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Sebelum mati mesin, kapal berwarna hijau itu berlayar selama tiga jam dari Desa Kojagete menuju Pulau Sukun.

Setelah enam jam terombang-ambing di perairan Sikka, kapal tanpa nama tersebut berhasil ditemukan sejauh 6,67 Nautical Mile (NM) arah timur dari lokasi kejadian.

Salah satu penumpang kapal ada Baenah. Bersama dua anaknya yang masih kecil, mereka bertolak dari Desa Kojagete pada Selasa pagi pukul 05.00 Wita.

"Dari Kojagete jam 5 setelah makan sahur, sekitar jam 8 setelah sampai disini, dia sudah mati mesin, biar dinyalakan juga tidak bisa hidup lagi, akhirnya hanyut sudah," ungkap Baenah setelah dievakuasi di atas kapal milik Lanal Maumere.

Baenah mengaku sangat ketakutan karena baru pertama kali mengalami kejadian tersebut bersama dua anaknya,

"Takut tapi mau bagaimana lagi, pasrah saja sampai ada yang datang bantu," ujar dia.

Baenah bersama kedua anaknya pergi ke Pulau Sukun untuk merayakan lebaran bersama keluarga.

Hal senada juga diungkapkan, Jaidang yang sudah berusia 60 tahun. Dia mengaku, kejadian tersebut merupakan pengalaman pertama bagi dia.

"Saya takut karena ini pengalaman pertama saya," ujar Jaidang yang saat itu memangku cucunya yang juga ikut mudik di Pulau Sukun.

Jaidang mengaku ke Pulau Sukun untuk merayakan hari raya Idul Fitri bersama anaknya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere Mexianus Bekabel mengatakan saat ditemukan, kapal bermesin 5 GT ini sementara ditarik oleh kapal lain menuju Pulau Pemana.

"Kebetulan awak kapal yang membantu mereka masih keluarga. Mereka juga hendak menuju Pulau Pemana," ujar Mexianus di Maumere, Selasa (18/4/2023).

Para penumpang kemudian dipindahkan ke kapal rescue boat 212 Maumere dan dievakuasi menuju Pemana.

Saat ini, 9 penumpang kapal tanpa nama yang terdiri dari 3 orang dewasa dan 6 anak-anak berhasil dievakuasi tim SAR gabungan dan sudah berada di atas rescue boat 212 milik Kantor SAR Maumere dan dievakuasi menuju Pulau Pemana.

Para penumpang tiba di Dermaga Pulau Pemana sekitar pukul 15.10 Wita dan diserahkan ke keluarga.

Sedangkan 3 ABK masih berusaha untuk memperbaiki kapal yang mengalami kerusakan pada bagian payung klep patah sehingga kapal tidak bisa melanjutkan perjalanan.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Serafinus Sandi Hayon Jehadu | Editor : Pythag Kurniati), Tribunnews.com

https://regional.kompas.com/read/2023/04/18/230700378/cerita-baenah-pasrah-saat-kapal-mati-mesin-6-jam-terombang-ambing-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke