Salin Artikel

Keluarga Korban Mobil Dinas Waka DPRD Tanjab Barat: Apa Guna Uang Rp 1 Miliar, Tak Bisa Kembalikan Nyawa

Sementara Sjafril tetap melanjutkan perjalanan untuk mengejar pesawat ke Jakarta pukul 15.00 WIB.

Di rumah duka, suasana berkabung sangat terasa. Sampai jelang pemakaman anaknya, Kamis (30/3/2023) pukul 18.00 WIB, kedua orangtua Siti Nuranisa tak bicara.

"Mereka tak bicara, hanya menangis. Saya beri penguatan karena keluarga syok berat," kata Ediyanto, Camat Mendahara Ulu, melalui sambungan telepon, Senin (3/4/2023).

Ediyanto menceritakan, saat takziah ke rumah duka, tak banyak orang datang, hanya ia dan warga setempat.

Bahkan Wakil Ketua DPRD Tanjab Barat, belum menemui keluarga korban sampai jenazah korban dimakamkan.

Menurut pengakuan paman korban kepada Camat, mereka sebenarnya tidak menuntut banyak.

"Apa guna uang Rp 1 miliar, karena tidak akan bisa mengembalikan nyawa," kata Ediyanto menirukan perkataan keluarga korban.

Namun pihak keluarga menginginkan itikad baik, agar semua diselesaikan secara damai.

Berita sebelumnya, Sjafril Simamora meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP) setelah mobil dinas yang ditumpanginya menabrak seorang remaja, Siti (17), hingga meninggal dunia.

Sementara korban lainnya, Dea (18) mengalami cidera serius dan dilarikan ke rumah sakit di Kota Jambi.

Berdasarkan keterangan polisi, Sjafril meninggalkan korban, demi mengejar penerbangan pesawat ke Jakarta pada pukul 15.00 WIB, sementara kejadian laka lantas terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.

https://regional.kompas.com/read/2023/04/03/110039778/keluarga-korban-mobil-dinas-waka-dprd-tanjab-barat-apa-guna-uang-rp-1

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke