Mengintip Tradisi Bebersih Masjid Jelang Ramadhan di Cirebon

CIREBON, KOMPAS.com – Kegiatan menggowes sepeda keliling Kota Cirebon rutin dilakukan banyak komunitas setiap Minggu. Namun, menjelang Ramadhan, selain bersepeda mereka mengunjungi beberapa masjid dan mushala untuk tradisi bebersih.

Salah satunya dilakukan komunitas sepeda Gojubar (Gowes Jumat Berkah) di Kota Cirebon, Jawa Barat. Mereka berkumpul di Alun-alun Kejaksan Pusat Kota Cirebon, kemudian bersepeda ke Masjid Merah Panjunan.

Setiba di Masjid Merah Panjunan Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon ini, mereka langsung membagi alat-alat kerja, berupa sapu, alat pel, kemoceng, dan juga lap tangan. Mereka melakukan bersih bersih dari bagian luar hingga dalam.

Beberapa orang menyapu lantai, membersihkan karpet, menyapu atap atau langit-langit, dan lainnya.

Beberapa di antara mereka juga membersihkan bagian kamar mandi, tempat berwudhu, dan bagian belakang masjid. Pembersihan di titik ini agar para pengunjung masjid tidak jatuh karena licin.

Taufik Riyadi, Ketua Komunitas Sepeda Gojubar menyampaikan, kegiatan bersih-bersih dilakukan di beberapa tempat dengan membagi beberapa personel.

Masjid Merah salah satunya dipilih karena masjid ini salah satu ikon Kota Cirebon.

“Pada saat masuk bulan puasa kita dianjurkan membersihkan hati dan pikiran untuk beribadah. Tapi tak hanya itu, penunjang fasilitas ibadah juga harus dibersihkan,” kata Taufik saat ditemui Kompas.com di lokasi, Minggu (19/3/2023)

Pasalnya, Taufik menilai, saat bulan puasa berlangsung, ibadah akan banyak dilakukan di masjid dan mushala, beberapa di antaranya pembagian ta'jil, solat tarawih berjamaah, tadarus, dan juga salat wajib berjamaah lima waktu.

Atas dasar itu, Taufik menyebut, komunitasnya memasukan agenda atau program bebersih masjid sebelum puasa, menjadi agenda atau program rutin tahunan.

Agenda bebersih masjid tahun ini, kata dia, merupakan kegiatan yang kelima kalinya dilakukan.

Mereka menyebar teman-teman anggota untuk menuju dan membersihkan masjid lainya. Kegiatan bersepeda sebagai jantung komunitas tetap dilakukan, namun juga melakukan kegiatan sosial.