Salin Artikel

Pesan Danrem untuk Egianus Kogoya: Jangan Bunuh Warga, Kalau Bertempur Cari yang Sepadan

Jenderal bintang satu ini mengatakan, apabila KKB ingin bertempur, maka cari yang sepadan.

“Jangan bunuh masyarakat. Kalau mau bertempur ya cari yang sepadan. Karena masyarakat hidup untuk bekerja memenuhi nafkah keluarganya,” kata Juinta dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/3/2023).

Menurut perwira tinggi yang akrab disapa JO ini, seorang pendeta asal Kampung Wosak sudah mengingatkan kepada KKB pimpinan Egianus Kogoya untuk tidak membunuh warga sipil di Kampung Nogoloit pada tahun lalu.

Namun, yang terjadi justru pendeta tersebut ditembak hingga meninggal dunia.

Bahkan, pada Februari 2023 yang lalu KKB pimpinan Egianus Kogoya kembali membunuh seorang anak kecil dari tokoh masyarakat di Kampung Pimbinom Yuangga Tabuni karena tidak bisa memberi makanan kepada KKB.

“Kepada semua tokoh, baik kita bersama bahu membahu membangun Papua. Tidak ada stigma TNI-Polri melakukan penyisiran, karena tugas TNI-POLRI adalah mewujudkan perdamaian dan kedamaian di tanah Papua,” ujarnya.

“TNI-Polri siap mendukung serta menjaga perencanaan dan pembangunan yang ada di Papua,” lanjutnya.

Perluas pencarian Kapten Philip Marhtens

Di sisi lain, tim gabungan TNI-Polri terus melakukan upaya pencarian dan pembebasan terhadap Pilot Susi Air, Capten Philip Mark Marhtens yang diduga disandera oleh KKB pimpinan Egianus. Penyanderaan sudah berlangsung selama satu bulan lebih.

JO mengungkapkan bahwa pihaknya terus melakukan pencarian dan pembebasan terhadap Capten Pilot Susi Air yang sudah sebulan ini disandera oleh KST pimpinan Egianus Kogoya.

“Pencarian keberadaan Pilot Susi Air Capt Philips Marhtens di wilayah Nduga dan sekitrnya serta dikembangkan ke wilayah lainnya,” ungkapnya.

“Sesuai dengan tugas pokok tim gabungan TNI-POLRI, kami masih melakukan pencarian terhadap Pilot Susi Air dan terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan semua pihak,” katanya.

JO mengatakan, ada indikasi KKB berupaya memecah belah kosentrasi aparat keamanan dengan berpindah-pindah posisi.

“Kita juga sudah bisa memecah kekuatan KST untuk tidak bersatu,” ucap jenderal yang akrab disapa JO ini.

Sebelumnya, Egianus Kogoya dan kelompoknya melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, pada 7 Februari 2023.

Egianus juga menyandera pilot dari pesawat tersebut, yaitu Kapten Philip Mark Mertens (37), yang berkewarganegaraan Selandia Baru.

Pihak keamanan melakukan pencarian untuk menyelamatkan Kapten Philip. Pada 14 Februari, Satgas Damai Cartenz tiba di Distrik Paro.

Ternyata, Egianus dan kelompoknya tak berada di sana. Distrik Paro pun kosong karena warga setempat telah mengungsi ke Distrik Kenyam.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebut, Egianus Kogoya meminta tebusan berupa uang dan senjata api untuk membebaskan Kapten Philip.

Pada akhir Februari 2023, Egianus diketahui sempat berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya. Egianus dan kelompoknya diduga membunuh anak kepala kampung yang berusia enam hingga delapan tahun karena ayahnya tak mau memberikan bahan makanan.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/11/112238178/pesan-danrem-untuk-egianus-kogoya-jangan-bunuh-warga-kalau-bertempur-cari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke