Salin Artikel

Cerita Leman Lihat Longsoran Tanah Menggulung Warga seperti Gelombang Laut Natuna Utara

NATUNA, KOMPAS.com - Leman, Pekerja Harian Lepas (PHL) di Polsek Serasan mengaku masih trauma dan tidak menyangka, longsor yang dilihatnya di Serasan dan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (5/3/2023), menyisakan duka.

Sebelum kejadian, Leman bersama Kapolsek Serasan Iptu Malik Mardiansyah, bertemu dengan warga yang menjadi korban.

Namun saat itu, Kapolsek berpamitan karena harus mengecek daerah lain. Rupanya hal itu membuat mereka selamat dari longsor Natuna. 

Kepada Kompas.com, warga asli Pulau Serasan ini menceritakan, kejadian longsor tersebut terbilang cepat dan hanya hitungan detik.

Saat warga sedang asik bergotong royong, tiba-tiba longsor datang seperti gulungan ombak di laut Natuna Utara. Hal inilah yang membuat warga tidak bisa menyelamatkan diri.

"Benar-benar terasa seperti mimpi, Bang, kalau ingat kejadian kemarin. Saya tak yakin, kalau ternyata saya dan kapolsek bisa selamat dari maut tersebut," kata Leman melalui telepon, Jumat (10/3/2023).

Dalam proses upaya penyelamatan, Leman bersyukur kendaraan yang dtumpanginya tidak bermasalah. Sebab saat dirinya berupaya menyelamatkan diri dengan gas full motor tersebut, mereka sempat diterpa butiran pasir dari atas bukit. 

"Kondisi motor saat itu juga tidak mati dan tetap menyala, makanya sekitar dua menit kapolsek tiba dan duduk di atas motor, seorang warga berteriak, gunung runtuh. Saat saya melihat ke belakang, saya melihat runtuhan tanah seperti ombak laut Natuna Utara dan saat itulah saya langsung tancap gas," kenang Leman.

Meski sudah berusaha sekencang-kencangnya, namun mereka tetap juga merasakan terpaan pasir.

"Nah yang paling tidak bisa saya lupakan, saat saya berusaha tarik gass full, saya sempat menyenggol dua orang yang juga sedang berlari untuk menyelamatkan diri. Saya tidak tahu lagi apakah orang tersebut terjatuh apa tidak, karena di pikiran saya, saya harus menyelamatkan diri saya dan Pak Kapolsek," aku Leman.

Tak lama tiba di pelabuhan, kedua orang yang tertabrak Leman menghampiri mereka dan mengucapkan terima kasih karena telah menyelamatkan mereka.

"Saya kaget, saya pikir kedua orang itu mau marah kepada saya, akan tetapi mereka berterimaksih. Karena kalau tidak saya tabrak, kata mereka, kemungkinan keduanya ditimpa tiang listrik. Dan karena saya tabrak itulah, akhirnya mereka terjatuh dan tiang listrik yang tumbang akibat longsor tersebut tidak mengenai dirinya," kenang Leman menceritakan apa yang telah terjadi pada dirinya saat itu.

"Alhamdulillah sampai saat ini pun, keduanya masih sehat-sehat, hanya mengalami luka lecet di bagian tangan dan lutut kaki," kata Leman menambahkan.

Tidak hanya Leman yang masih tidak percaya dengan apa yang menimpa dirinya. Kapolsek Serasan Iptu Malik Mardiansyah mengaku hal serupa.

Kepada Kompas.com, Malik mengaku, sebelum terjadinya bencana tersebut, dirinya yang dibonceng Leman bersama beberapa anggota Polsek Serasan lainnya melakukan patroli menggunakan sepeda motor.

Hal ini dilakukan karena sudah hampir 10 hari Pulau Serasan diguyur hujan, sehingga membuat beberapa desa di Pulau Serasan mengalami banjir rob dan longsor kecil, namun tidak parah.

"Namun alhamdulillah pagi itu tidak ada kejadian yang menghawatirkan, bahkan Desa Tanjung Balau dan Desa Tanjung Telang yang kerab banjir rob, juga terpantau kondusif," kata Malik.

Setelah beberapa jam berkeliling, akhirnya hujan deras turun dan mereka memutuskan untuk balik arah ke Desa Genting.

"Namun setibanya di Desa Genting sekitar pukul 11.00 WIB, personil lainnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke desa lain untuk berpatroli, sementara saya dan Leman memilih untuk singgah ke Desa Genting," kenang Malik.

Di Desa Genting, Leman langsung menemui warga yang saat itu sedang bergotong royong membersihkan jalan akibat reruntuhan tanah yang dibawa air hujan dari atas bukit. 

"Saya sempat berbincang dengan warga sekitar yang asik bergotong royong, bahkan saya juga sempat bercanda dengan Pak Kades Wawan Setiawan hingga akhirnya saya berpamitan untuk kembali melanjutkan patroli," ungkap Malik.

"Saat itu, Leman tidak ikut turun bersama saya, Leman stanby di atas motor hanya saya yang turun menemui warga dan Pak Kades. Dan tidak berapa lama saya duduk di atas motor, saat itu saya mendengar teriakan seorang warga sambil menunjuk ke arah bukit dan berteriak, gunung runtuh-gunung runtuh," tambah Malik bercerita.

"Dan saat saya menoleh ke belakang, saya spontan kaget melihat tanah yang turun bersama air seperti ombak di laut Natuna Utara," kenang Malik menambahkan.

Tanpa diberi aba-aba, Leman langsung menancap gas sekencang mungkin, bahkan sempat menabrak pejalan kaki yang sedang berlari untuk menyelamatkan diri.

"Memang sempat terdengar suara ledakan, namun kami pikir guntur. Akan tetapi usai terdengar suara tersebut, seketika saja tanah bergerak dan turun kebawa beserta air yang langsung menggulung warga yang sedang bergotong royong hingga sejumlah rumah yang ada di sekitar lokasi," kata Malik.

"Kami sempat berteriak agar warga menyelematkan diri, namun teriakan kami tidak didengar warga, karena material tanah yang jatuh di atas bukit terbilang cepat dan seperti terbang. Bahkan saya merasakan terpaan pasir yang turun dari atas bukit tersebut. Hal itu yang membuat warga terkurung dan hingga saat ini masih ada sekitar 24 orang yang dinyatakan masih hilang," kenang Malik.

Setelah berhasil menyelamatkan diri, Malik berserta Leman kembali mencari pertolongan dengan mendatangi desa sebelah.

Di sana mereka sempat menceritakan apa yang terjadi di Genting. Namun respons warga tidak terlalu percaya.

Hingga akhirnya terdengar ledakan susulan dan seketika itu warga langsung bergegas dan memutuskan untuk pergi ke Genting untuk memastikan apa yang telah terjadi.

Saat itu, Malik memilih untuk berusaha mencari warga yang memiliki ponsel jadul, karena untuk ponsel android sudah beberapa hari kemarin tidak bisa dipergunakan karena terputusnya jaringan sejak diguyur hujan.

"Yang saya pikirkan saat itu ingin memberitahu apa yang terjadi di Serasan kepada Pak Kapolres, makanya saya fokus meminjam ponsel jadul yang dimiliki warga," kata Malik.

"Alhamdulillah saya berhasil menemukan warga yang menggunakan ponsel jadul tersebut, dan langsung saya pinjam untuk menghubungi Kapolres, Bupati, Wakil Bupati, serta Sekda untuk melaporkan kejadian yang terjadi di Serasan," imbuh Malik.

Usai memberitahukan kabar tersebut, Malik bersama personil Polsek Serasan, Koramil, dan Basarnas, serta warga sekitar memberikan pertolongan dengan peralatan seadanya.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/10/140655278/cerita-leman-lihat-longsoran-tanah-menggulung-warga-seperti-gelombang-laut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke