Salin Artikel

Rencana Pembangunan Pusat Krematorium di Belitung Ditolak Kelompok Warga

Beberapa kali pertemuan dilakukan terkait masalah itu, tapi belum menghasilkan kesepakatan.

Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie mengatakan, pemerintah daerah akan terus melakukan mediasi seandainya pihak yayasan masih berkeinginan meneruskan pembangunan krematorium.

"Tokoh-tokoh masyarakat dan warga setempat diberikan informasi dan jika perlu diajak untuk melihat operasional krematorium di tempat lain," kata Isyak saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/3/2023).

Isyak tidak memastikan apa saja poin yang menjadi penolakan warga terkait pembangunan krematorium.

Dugaan sementara hanya soal sosialisasi dan komunikasi yang belum tepat.

"Kalau ingin meneruskan, maka kami berharap ada sosialisasi lebih lengkap dan komprehensif agar masyarakat setempat menjadi lebih mengetahui secara rinci apa itu krematorium, seperti apa teknis operasionalnya, dampaknya dan lainnya," ujar Isyak.

Menurut Isyak, pembangunan krematorium dibutuhkan untuk masa sekarang dan ke depan seiring upaya untuk menjaga kebutuhan, imbas keterbatasan lahan pekuburan dimasa mendatang.

"Kami menanti keputusan yayasan terkait, apakah akan tetap meneruskan rencana atau tidak," ujar Isyak.

Tercatat sudah dua kali pertemuan digelar terkait rencana pembangunan krematorium.

Pada pertemuan kedua yang dihadiri berbagai pihak, 28 Februari 2023 warga tetap menyatakan penolakan.


Meskipun pembangunan krematorium telah didaftarkan di sistem investasi OSS, namun dinilai masih kurang lantaran tidak koordinasi ketua RT dan kepala dusun setempat.

Pada 30 Agustus 2021, pihak yayasan justru telah mengantongi rekomendasi kepala desa.

Lokasi pembangunan krematorium dinilai sudah tepat karena berada di kawasan pemakaman etnis Tionghoa, Pilang.

Anggota DPRD Belitung Vina C Ferani mendukung pembangunan krematorium Desa Dukong.

"Harus ada lagi sosialisasi detail pada warga," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/08/085619878/rencana-pembangunan-pusat-krematorium-di-belitung-ditolak-kelompok-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke