Salin Artikel

Cerita Bupati Semarang Potong Gaji Karyawan PDAM karena Defisit Rp 1 Miliar, Kini Bisa Untung Rp 7 Miliar

Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan, adanya defisit tersebut diketahui usai dirinya dilantik.

"Dilantik itu pada Februari 2021, dari hasil evaluasi pada Desember 2021, diketahui defisit Rp 1 miliar," ujarnya, Selasa (7/3/2023) usai peresmian Proyek Pemerintah Kabupaten Semarang di RTH Leyangan Ungaran Timur.

"PDAM itu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), jadi selain karyawan sejahtera perusahaan juga harus untung dan masyarakat merasakan manfaatnya. Jangan sampai kesejahteraan karyawan tinggi, tapi perusahaan rugi dan pailit hingga ditutup. Kasihan karyawan," paparnya.

Memasuki tahun 2022, lanjutnya, mulai dilakukan penataan manajemen. Salah satunya dengan  pemotongan gaji.

"Pada saat itu kita canangkan laba hingga Rp 6,2 miliar. Tentu banyak yang pesimis dan tidak percaya akan tercapai, karena lonjakannya cukup besar," kata Ngesti.

"Ini tentu sangat luar biasa dan harus dipertahankan. Bahkan kalau bisa ditingkatkan lagi," ujarnya.

Efek dari peningkatan laba tersebut, kata Ngesti, kesejahteraan karyawan akan ditingkatkan kembali.

"Salah satunya adalah 52 penjaga pintu air yang selama ini upahnya harian, karena telah mengabdi puluhan tahun, akan menjadi tenaga kontrak dan gajinya menjadi setara UMK," kata Ngesti.

"Kita akan kembali merapatkan, karena laba sudah tercapai maka sesuai komitmen awal, kesejahteraan karyawan akan dinaikan lagi secara bertahap," paparnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/07/125806378/cerita-bupati-semarang-potong-gaji-karyawan-pdam-karena-defisit-rp-1-miliar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke