Salin Artikel

Cerita Adi, Mahasiswa Unsri Kapok Jadi Pecandu Narkoba, Kepala BNN RI Beri Hadiah Sepeda

KOMPAS.com - Kejujuran Adi Suhendra (19) mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) pernah menjadi pecandu narkoba dipuji Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Petrus Golose.

Adi mengakui pernah beberapa kali mengonsumsi barang haram tersebut, namun saat ini sudah kapok jadi pecandu narkoba.

Dalam sebuah acara seminar, Petrus bertanya apakah ada mahasiswa yang pernah menjadi pecandu narkoba.

Adi yang duduk di kursi audiens pun langsung berdiri dan mengaku pernah menggunakan narkoba jenis sabu.

“Kamu pernah pakai apa?” tanya Petrus ke Adi.

“Sabu Pak,” jawabnya.

Jawaban Adi itu sontak membuat para mahasiswa lain bersorak ketawa. Petrus pun menyebutkan, pengakuan Adi itu merupakan perilaku yang baik karena sudah sadar tidak menggunakan lagi narkoba.

“Enggak apa-apa. Orang kalau dia sadar itu lebih baik. Berapa lama kamu pakai sabu,” kata Petrus.

Dengan lantang, mahasiswa teknik ini mengaku telah tiga kali menggunakan sabu.

“Pertama dikasih, kedua pakai setengah. Ketiga karena terlalu banyak pakai badan saya jadi keram pak,” aku Adi.

Petrus pun langsung bergurau mungkin yang digunakan Adi adalah tawas sehingga mengalami kram.

“Bukan sabu itu yang dikasih. Tawas,” kelakar Petrus yang disambut gelak tawa mahasiswa.

“Kalau BNN kasih yang betul masih mau pakai tidak?" sambung Petrus.

Adi lalu menjawab tegas tak mau lagi menggunakan barang haram tersebut. Mahasiswa itu mengaku sudah kapok mengonsumsi sabu.

Berkat kejujurannya itu, Adi mendapatkan hadiah sepeda dari Kepala BNN RI.

Petrus kemudian meminta stafnya untuk menghadiahi Adi dengan sepeda.

"Kasih dia sepeda. Saya senang dengan kejujuranmu," ucap Petrus.

Selain itu, Petrus menyebutkan, saat ini Sumatera Selatan telah menjadi pasar potensial peredaran narkoba.

Hal itu terlihat dari banyaknya narkoba yang didapatkan oleh BNN Sumsel sepanjang periode 2021 hingga 2023.

Untuk jumlah sabu yang disita saat ini telah mencapai 651 kilogram dan ganja seberat 511 kilogram, serta 132.832 butir ekstasi.

Selain itu, BNN pun mencatat ada sekitar 714 kawasan rawan narkoba di wilayah Sumsel dengan sebaran yang kini telah masuk ke seluruh lini.

"Semakin besar potensi perekonomian di sebuah daerah, semakin besar pula potensi pasar narkoba di daerah tersebut," ujar Petrus.

Untuk menekan angka peredaran narkoba BNN pun menggaet Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

“Keempat lembaga ini memiliki visi yang sama untuk mengurangi potensi tindak kejahatan luar biasa di Indonesia,”jelasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2023/03/03/200725878/cerita-adi-mahasiswa-unsri-kapok-jadi-pecandu-narkoba-kepala-bnn-ri-beri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke