Salin Artikel

Kebijakan Gubernur NTT soal Sekolah Jam 5 Pagi yang Tuai Polemik...

Masyarakat di Kota Kupang, hingga kabupaten lainnya di NTT, ramai-ramai protes dengan ide Viktor.

Protes disampaikan melalui media sosial Facebook, TikTok, Instagram, dan grup WhatApp, setelah video itu beredar luas pada Senin (22/2/2023)

Viktor menyampaikan, ide itu datang pada saat mendatangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT dan bertemu dengan sejumlah kepala sekolah SMA dan SMK se-Kota Kupang, Kamis (23/2/2023).

Dalam video yang beredar, politisi Partai Nasdem tersebut meminta para siswa agar membiasakan diri bangun pukul 04.00 Wita sehingga pada pukul 05.00 Wita sudah bisa ke sekolah.

Viktor mengatakan, para murid SMA tidur pukul 22.00 Wita dan bisa bangun pagi pukul 04.00 Wita. Selanjutnya mandi selama setengah jam kemudian berangkat ke sekolah.

"Ini khusus SMA, kalau SMP tidak," kata Viktor di hadapan para kepala sekolah SMA dan SMK se-Kota Kupang.

Hal ini, menurut Viktor dalam video tersebut, agar tidak ada tambahan rombongan belajar

"Perubahan itu memang sakit. Tapi, harus dimulai sehingga tidak ada yang persoalkan rombongan belajar terbatas," kata Viktor lagi.

Viktor pun bertanya ke kepala sekolah untuk mengubah jam pelajaran dimulai pukul 05.00 Wita dan disetujui para kepala sekolah.

"Di kota kita ubah, sekolah mulai jam 05.00 pagi, setuju tidak kepala sekolah," tanya Gubernur yang dijawab setuju oleh para kepala sekolah.

Protes guru dan orangtua

Setelah video itu beredar luas di sejumlah media sosial, gelombang protes pun disampaikan para guru dan orangtua kepada Perwakilan Ombudsman NTT.

Kepala Perwakilan Ombudsman NTT Darius Beda Daton mengaku, sejak Senin siang hingga malam, sejumlah keluhan diterimanya dari berbagai pihak.

"Terkait kebijakan ini, ada beberapa saran yang ingin kami sampaikan," ujar Darius.

Darius meminta, kebijakan itu didiskusikan terlebih dahulu dengan komite dan orangtua siswa sebelum dilaksanakan sekolah.

"Apa kira-kira urgensinya masuk sekolah jam 05.00 pagi," ujar dia.

Kemudian, perlu juga dipikirkan apakah pada pukul 4.30 Wita, angkutan kota juga sudah operasi.

Termasuk juga keamanan anak-anak sekolah pada jam tersebut.

Darius berharap, kebijakan ini ditinjau kembali agar tidak menimbulkan polemik di tengah masyarakat.

"Hemat saya, konsep ini perlu dimatangkan dinas dan disosialisasikan," kata dia.

Tingkatkan mutu sekolah

Menanggapi video viral itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi menyebutkan, kebijakan jam masuk SMA dan SMK pukul 05.00 Wita masih dalam tahap uji coba.

Menurut Linus, uji coba itu dilakukan pada 10 sekolah di Kota Kupang.

Linus menyampaikan hal itu, saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah wartawan, di Kantor Gubernur NTT, Selasa (28/2/2023) petang.

"Kebijakan ini tentunya untuk meningkatkan mutu sekolah hingga masuk 200 besar terbaik di Indonesia," ujar Linus.

Karena sifatnya uji coba lanjut Linus, maka jam masuk sekolah yang semula pukul 05.00 Wita, bergeser ke pukul 05.30 Wita.

"Kalau jam 05.30 itu sudah terang," kata Linus.

Dia memerinci, 10 sekolah yang diuji coba yakni SMAN 1 Kupang, SMAN 2 Kupang, SMAN 3, SMAN 5 dan SMAN 6, serta SMK 1 dan SMKN 5 Kupang.

Linus menyebutkan, kebijakan ini hanya berlaku bagi siswa kelas XII.

Tentu, kata Linus, kebijakan yang telah dibuat itu akan dievaluasi selama satu bulan sejak 26 Februari 2023 hingga 27 Maret 2023.

Dasar hukumnya kebijakan ini, sebut Linus, berdasarkan perjanjian kinerja antara Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah (Kepsek) yang ditandatangani di SMAN 3 Kupang.

Kebijakan yang diambil ini, jelasnya, sudah melalui kajian dan kerja sama dengan universitas ternama, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Sekolah Pertahanan di Belu.

Sehingga, diharapkan anak-anak setelah tamat sekolah bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi kedinasan.

"Dijadikan uji coba di dua sekolah, akan ada kerja sama dengan perguruan tinggi sehingga bisa menjadi siswa yang unggul,"ujar dia.

Linus menuturkan, kebijakan ini berawal saat kunjungan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat pekan lalu ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT.

Saat itu, Viktor menyebutkan, sekolah di NTT jauh tertinggal dari sekolah lain di Indonesia.

"Sehingga, kita harus bekerja dengan cara luar biasa, tidak bisa hanya biasa-biasa saja," jelasnya.

Awalnya, lanjut dia, kebijakan ini hanya untuk dua sekolah yakni SMAN 1 Kupang dan SMAN 6 Kupang.

Namun, hasil diskusi dengan pengawas dan kepsek bertambah delapan sekolah sehingga total 10 sekolah yang akan melaksanakan kebijakan ini.

"Saat itu seluruh kepala sekolah setuju dengan kebijakan itu. Bahkan, kita juga sedang berpikir ke depan bisa berlaku di seluruh sekolah di NTT," ujar dia.

Kata Kemendikbud Ristek

Sementara itu, Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Humas (BKHM) Kemendikbud Ristek Anang Ristanto mengaku, Kemendikbud Ristek saat ini tengah berkoordinasi intensif dengan pemerintah daerah dan dinas pendidikan di NTT terkait penerapan kebijakan yang dimaksud.

Menurut dia, dalam setiap proses perumusan kebijakan di bidang pendidikan yang berdampak luas, sangat penting bagi pemerintah daerah untuk mempersiapkan secara matang dan memperhitungkan berbagai potensi dampak yang mungkin terjadi.

"Sehingga, penting juga dalam prosesnya untuk menjaring dan mempertimbangkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat, termasuk orangtua," ucap dia.

Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriawan Salim mengaku, masuk sekolah pukul 05.00 pagi bagi siswa SMA di NTT bisa meningkatkan pengeluaran orangtua.

Satriawan mengatakan telah mendapat laporan jaringan P2G terkait kondisi siswa, guru, dan orangtua di NTT.

Sebab, bagi siswa yang rumahnya jauh dari sekolah ditambah belum ada kendaraan umum beroperasi jam tersebut tentu harus mencari cara.

Misalnya, menyewa jasa ojek di luar aplikasi untuk mengantar pagi hari. Bisa juga mereka terpaksa mengontrak dekat sekolah sehingga berdampak pada membengkaknya biaya hidup per bulannya.

"Atau mereka terpaksa beli kendaraan bermotor. Pengeluaran biaya sekolah membengkak naik," kata Salim saat diwawancara Kompas.com.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/01/093822278/kebijakan-gubernur-ntt-soal-sekolah-jam-5-pagi-yang-tuai-polemik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke