Salin Artikel

Pj Bupati Maluku Tengah Minta Warga Hitu dan Wakal Tidak Mudah Terprovokasi

AMBON, KOMPAS.com - Penjabat Bupati Maluku Tengah Muhamad Marasabessy mengimbau warga Desa Wakal dan Hitu, Kecamatan Leihitu, untuk bersama-sama menjaga situasi kemananan di wilayahnya dan tidak mudah terprovokasi dengan berbagai isu yang berkembang.

Muhamad mengatakan, warga Hitu dan Wakal yang sedang terlibat ketegangan masih memiliki hubungan persaudaraan.

“Saya mengimbau kepada warga Wakal dan Hitu menjelang bulan Ramadhan ini, mari kita sama-sama menjaga suasana ini, apalagi ini sesama saudara. Mereka itu satu loh, satu darah,” kata Muhamad kepada wartawan di Masohi, Maluku Tengah, Selasa (28/2/2023).

Muhamad telah meminta bantuan aparat keamanan untuk melakukan upaya pencegahan dengan menambah personel di dua desa bertetangga tersebut.

Ia juga telah meminta Kapolresta Pulau Ambon agar para pelaku bentrok dapat ditangkap serta diproses hukum agar ada keadilan bagi masyarakat.

“Saya juga minta agar pelaku-pelaku bentrok itu ditangkap, katanya ada juga yang berkeliaran dengan senjata ya kami minta ketegasan dari aparat,” katanya.

Menurutnya, selama ini Pemkab Maluku Tengah terus berkoodinasi dengan aparat TNI dan Polri untuk mendamaikan kedua kelompok yang bertikai. Bahkan, dirinya telah beberapa kali melakukan upaya mediasi terhadap kedua warga desa.

“Tapi mudah-mudahan kami selalu berkoordinasi dengan Pak Dandim dan Pak Kapolres untuk diselesaikan masalah ini agar selesai, ini antara mereka saja belum sampai ke tingkat konflik,” ungkapnya.

“Saya sudah berkali-kali mediasi bahkan korban dari Wakal sudah kita bantu untuk biaya rumah sakit, kita bayar dan juga yang dari Hitu juga yang luka kita kasih bantuan,” tambahnya.


Muhamad membeberkan akar masalah yang menjadi penyebab ketegangan kedua desa tersebut. Menurutnya, ketegangan itu dilatarbelakangi oleh masalah kenakalan remaja. Namun, karena pelakunya belum ditangkap, akhirnya membuat warga terprovokasi.

“Jadi ini awalnya dari masalah-masalah kenakalan lalu belum ditangkap jadi masyarakat diprovokasi itu saja sebenarnya, tapi belum sampai ke tingkat konflik,” katanya.

Ketegangan warga di dua desa bertetangga ini bermula saat warga Desa Wakal berinisial FP dianiaya orang tidak dikenal saat melintas di Desa Hitu pada Minggu (15/1/2023) malam.

Korban sempat dilarikan ke RSUP Ambon untuk menjalani perawatan medis, namun nyawa korban tidak tertolong. Setelah kematian korban, pihak keluarga menuntut agar pelaku penganiayaan segera ditangkap, namun hingga kini polisi tidak berhasil mengungkap identitas pelaku penganiayaan korban.

Seusai kejadian itu, warga dua desa terus terlibat ketegangan dan beberapa kali nyaris saling serang di perbatasan kedua desa

https://regional.kompas.com/read/2023/02/28/191641578/pj-bupati-maluku-tengah-minta-warga-hitu-dan-wakal-tidak-mudah-terprovokasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke