Salin Artikel

Cerita Warga Kebumen Manfaatkan Gas Metana dari Sampah TPA untuk Memasak, Pengeluaran Jadi Lebih Irit

KEBUMEN, KOMPAS.com - Warga di sekitar Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Kaligending, Kecamatan Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah, memanfaatkan gas metana sebagai bahan bakar alternatif pengganti gas elpiji.

Gas metana hasil pengolahan sampah di TPA tersebut disalurkan ke rumah-rumah warga untuk keperluan dapur seperti memasak dan lainnya.

Salah satu warga Anjar (35) mengaku, setelah menggunakan gas metana sejak empat bulan terakhir, penggunaan gas elpiji menjadi berkurang drastis.

"Sebelum ada gas metana, satu bulan saya bisa menghabiskan empat tabung gas melon (gas elpiji 3 kg). Sekarang satu bulan hanya satu tabung gas melon, jadi lebih irit," kata Anjar, saat menerima kunjungan bupati dalam rangkaian acara peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di TPA Kaligending, Rabu (22/2/2023).

Sampai saat ini, Anjar masih tetap menggunakan gas elpiji, karena penggunaan gas metana dibatasi hanya selama tiga jam per hari.

"Alhamdulillah banget, yang pasti penggunaan gasnya lebih irit. Harapannya, pemakaiannya tidak dibatasi, karena saat ini masih dibatasi per tiga jam, pagi sama sore," tutur Anjar.

Anjar mengatakan, kualitas api yang dihasilkan dari gas metana tidak jauh berbeda dengan gas elpiji.

Warnanya tetap biru, tidak menimbulkan bau, dan cepat panas.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengatakan, penggunaan gas metana menjadi terobosan untuk menuju kemandirian energi.

"Dari pengelolaan sampah di TPA Kaligending ini sudah ada 35 rumah yang menggunakan gas metana untuk keperluan dapur mereka. Jadi, sudah tidak lagi menggunakan gas elpiji. Semua kami berikan gratis," kata Arif.

Arif meminta agar pengolahan sampah menjadi gas metana terus dikembangkan, sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang dapat memamfaatkannya.

Pihaknya mengupayakan bantuan CSR untuk penambahan alat agar bisa semakin berkembang.

"Ini yang mengelola masyarakat sendiri, jadi harus kami dorong agar jaringannya bisa semakin luas. Tentu harus dilengkapi dengan peralatan yang memadai. Sementara ini, pemakaian masih dibatasi per tiga jam, karena energi yang dihasilnya juga belum banyak," ujar Arif.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/22/221149578/cerita-warga-kebumen-manfaatkan-gas-metana-dari-sampah-tpa-untuk-memasak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke