Salin Artikel

Motif Pembunuhan Bocah 5 Tahun di Bolaang Mongondow, Pelaku Kesal karena Ayah Korban Sering Putar Musik Volume Tinggi

KOMPAS.com - Bocah perempuan berusia 5 tahun di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut) diculik dan dibunuh oleh tetangganya sendiri.

Pelaku berinisial JT (43) nekat menculik dan membunuh bocah 5 tahun itu lantaran kesal terhadap ayah korban yang sering memutar musik dengan volume tinggi.

Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, korban diduga kuat anak dibunuh dengan cara dicekik lehernya.

"Setelah itu pelaku membuang jasad korban di sekitar Desa Ponompiaan, Kabupaten Bolmong, selanjutnya melarikan diri ke wilayah Gorontalo. Dugaan sementara motifnya pelaku kesal terhadap ayah korban karena sering memutar musik dengan volume tinggi," kata Jules, Jumat (17/2/2023).

Kronologi kejadian

Kejadian bermula pada Minggu (12/2/2023) sekitar pukul 18.00 Wita, korban meminta uang kepada ayahnya untuk membeli makanan ringan di warung yang berada di belakang rumahnya.

Namun hingga beberapa saat kemudian korban tak kunjung pulang.

"Ayah korban menyusul ke warung tersebut namun tidak menemukan korban. Pencarian berlanjut ke rumah-rumah warga sekitar namun korban juga tidak berhasil ditemukan. Ayah korban lalu melaporkan hal tersebut ke pihak pemerintah desa dan kepolisian setempat," ujar dia.

Kemudian pada Minggu malam sekitar pukul 22.00 Wita hingga Senin (13/2/2023) dini hari sekitar pukul 02.00 Wita, dilakukan upaya pencarian bersama terhadap korban oleh pemerintah desa, Polsek Passi dan warga masyarakat.

Pencarian dilakukan di sejumlah rumah warga sekitar. Saat memeriksa rumah pelaku, ditemukan bungkus makanan ringan yang dibeli korban.

"Kemudian di dalam kamar terdapat bercak darah di atas sprei, sedangkan pelaku tidak diketahui keberadaannya sejak Minggu malam sekitar pukul 18.30 Wita. Sehingga muncul dugaan bahwa pelaku membawa lari korban," jelas Jules.

Pada Senin (13/2/2023), Tim Resmob Polres Kotamobagu melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku ke wilayah Gorontalo, juga berkoordinasi dengan jajaran Polda Gorontalo serta Polda Sulawesi Tengah.

Kemudian pada hari Rabu (15/2/2023) sekitar pukul 07.00 Wita, diperoleh informasi bahwa pelaku berada di salah satu rumah warga Desa Malomba, Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.

"Polsek Dondo segera melakukan penyelidikan kemudian menangkap pelaku dan membawanya ke Polres Tolitoli. Setelah itu pelaku dijemput oleh Tim Resmob Polres Kotamobagu," terangnya.

Sementara itu, jasad korban ditemukan warga di Jalan Trans Desa Ikarat tepatnya di perkebunan Ponompiaan, Kecamatan Dumoga, Kabupaten Bolmong, pada Kamis (16/2/2023) sekitar pukul 12.00 Wita.

"Jasad korban dibawa ke RS Pobundayan, selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Manado untuk diotopsi. Kasus ini masih dalam penanganan lebih lanjut pihak kepolisian," imbuh Kombes Pol Jules Abraham Abast.

Wajah pelaku tanpa penyesalan

Saat ditangkap, JT menunjukkan wajah tanpa penyesalan, bahkan minta dihukum mati saat dirinya ditangkap pihak kepolisian.

Video tersebut viral di media sosial hingga menyita perhatian publik.

Di video itu, tersangka mengaku menghabisi nyawa korban dan membuang jasadnya.

Dia mengatakan motif membunuh korban karena kesal terhadap ayah korban sering memutar musik dengan volume tinggi.

"So stres kita (saya sudah stres). Putar-putar tepe (musik) kuat-kuat dia pe papa (ayah korban putar musik keras). Mengganggu," ungkapnya.

Dengan wajah tanpa penyesalan, JT meminta dirinya dihukum mati atas perbuatan dugaan pembunuhan tersebut.

"Kita so suka mati (saya sudah suka mati). Sekarang ngoni mo tembak pa kita, kita so suka mati (sekarang kalian mau tembak saya, saya sudah suka mati)," ungkap JT.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey | Editor Ardi Priyatno Utomo)

https://regional.kompas.com/read/2023/02/18/053000878/motif-pembunuhan-bocah-5-tahun-di-bolaang-mongondow-pelaku-kesal-karena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke