Salin Artikel

PT PGE Mulai Bor Sumur Migas Baru di Desa Ampeh Aceh Utara

ACEH UTARA, KOMPAS.com – PT Pema Global Energi (PT PGE) memulai pengeboran sumur migas A-55A di Desa Ampeh, Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara. Dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk mengetahui hasil pengeboran itu.

Direktur Utama PGE, Teuku Muda Ariaman dalam siaran persnya, Selasa (14/2/2023) menyebutkan, sejak pengambil-alihan wilayah kerja B oleh PGE pada Mei 2021 dari perusahaan sebelumnya PT PHE NSB, banyak keberhasilan yang sudah dicapai oleh perusahaan milik pemerintah daerah Aceh itu.

Dia merincikan meskipun tingkat produksi migas di WK B sudah mencapai 97 persen, PGE berhasil mempertahankan jumlah produksinya bahkan mampu meningkatkan volume penjualan.

“Dari aspek anggaran dan keuntungan PGE juga berhasil melakukan efesiensi sehingga telah mampu membukukan keuntungan dan telah dibagikan kepada para pemegang saham secara proporsional,” terang Ariaman.

Dari aspek keselamatan kerja, jam kerja PGE mencapai 2,4 juta jam yang dinilai aman tanpa kecelakaan kerja sejak awal pengambil-alihan wilayah kerja.

“Nanti akan disampaikan ke publik hasil pengeboran ini,” terang Ariaman.

Terkait dengan penawaran kepemilikan saham Participating Interest (PI) kepada BUMD Aceh Utara saat ini sudah memasuki tahapan ke 9 dari 10 tahapan yang diatur oleh Kemeterian ESDM.

Kepemilikan saham ini diharapkan akan cepat terealisasi agar Pemerintah Kabupaten Aceh Utara juga memiliki saham dalam pengelolaan Wilayah Kerja B.

“Kami juga memohon dengan tulus doa dan dukungan semua pihak agar kegiatan pemboran berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil seperti yang kita harapkan bersama agar manfaatnya dapat membantu ketahanan energi nasional dan tentunya bagi kesejahteraan masyarakat Aceh Utara dan masyarakat Aceh umunya,” pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, sumber migas baru perlu dicari karena perusahaan plat merah milik Pemerintah Aceh saat ini mengelola ladang minyak dan gas peninggalan Exxon Mobil dan Pertamina Hulu Energi NSB yang dikenal dengan sebutan Blok B.

“Ladang Migas yang disebut Blok B ini hanya memiliki nilai ekonomi dua atau tiga tahun ke depan. Maka kita harus cari sumber minyak dan gas baru. Jika tidak, maka sangat rugi bagi Aceh karena PGE terpaksa berhenti beroperasi,” sebutnya.

"Kalau tidak dilakukan pencarian sumber migas baru maka PGE akan berhenti beroperasi. Maka akan sangat besar kerugian bagi Aceh. Oleh karena itu kami mohon dukungan sepenuhnya dari semua pihak untuk menyukseskan kegiatan ini" ujar Ariaman.

Jika seismik yang baru dilakukan menemukan cadangan minyak dan gas baru, maka gas tersebut bisa didistribusikan untuk industri lainnya di Aceh seperti PT Pupuk Iskandar Muda, dan lain sebagainya.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/14/151506678/pt-pge-mulai-bor-sumur-migas-baru-di-desa-ampeh-aceh-utara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke