Salin Artikel

Menaker Kaji Usulan Gubernur NTB soal Pekerja Migran Tujuan Malaysia Wajib Bawa Keluarga

Ia mengatakan, akan segera mengkaji usulan tersebut.

"Soal usulan Gubernur agar TKI membawa keluarga, kami akan melakukan kajian usulan. Jadi meminta kepada perusahaan peladangan di Malaysia untuk bisa menyertakan keluarganya," kata Ida usai menutup kegiatan festival Pujut Mandalika di Bazar Mandalika, Lombok Tengah, Sabtu (11/2/2023)

Ida menilai usulan itu akan berdampak positif bagi PMI. Di antaranya bisa menghindari persoalan rumah tangga yang kerap terjadi karena suami istri yang harus berhubungan dan berkomunikasi jarak jauh.

"Itu menarik karena hubungan antara keluarga bisa lebih baik. Kita akan pelajari (aturan)," kata Ida.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Lalu Gita Ariadi mengungkapkan, usulan yang dicetuskan Gubernur Zulkieflimansyah dilatari kondisi sosial PMI yang kerap menghadapi persoalan keluarga karena terpisah jarak.

"Pak gubernur (Zukieflkmansyah) berharap itu supaya, mengurangi persoalan dari berpisahnya sebuah keluarga," kata Gita.

Selain itu, kata Gita, PMI yang membawa keluarganya diharapkan bisa termotivasi dengan kehadiran istri, suami dan anak-anaknya.

"Juga tentu harapannya agar lebih meningkatkan produktivitas. Pekerjaan kita di sana dengan didampingi keluarga, dia bekerja dengan tenang, dan baik," kata Gita.

Gita menyebutkan, usulan tersebut sedang dikaji terkait aturan dan dampaknya.

"Akan ada persiapan rancangan aturan yang harus dilengkapi, kita akan kaji peluang plus minus dan daya dukungannya. Misalnya nanti jika membawa anak pendidikan seperti apa, itu kita akan bahas," kata Gita.

Sebelumnya, Gubernur  NTB Zulkieflimansyah mengungkapkan, akan berhenti mengirimkan PMI asal NTB jika tidak membawa anak istrinya ke negara tujuan bekerja.

Ditegaskan Zul, jika perusahaan di Malaysia tidak mau menerima PMI membawa keluarga, pihaknya akan menghentikan pengiriman ke perusahaan tersebut.

"Karena kalau mereka bawa anak istri, maka kehidupan sosial akan lebih baik. Kita kirimkan ke tempat bapaknya bekerja," kata Zul.

Rencana pengiriman PMI bersama keluarga tersebut didasari atas fenomena sosial masyarakat, yang mana para PMI  meninggalkan anak istri di kampung halaman sering memunculkan polemik sosial.

"Enggak ada guna kumpulkan uang banyak-banyak, tapi sampai ke sini kampung halaman, keluarganya berantakan,  istri mencari laki-laki, anak punya bapak baru. Enggak ada gunanya kita hidup," kata Zul.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/11/193515078/menaker-kaji-usulan-gubernur-ntb-soal-pekerja-migran-tujuan-malaysia-wajib

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke