Salin Artikel

Upaya Ahmad Usmarwi Kaffah Membangun Kabupaten Muara Enim, Dongkrak Potensi Sektor Agraria

JAKARTA, KOMPAS.com - Muara Enim merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Selatan (Sumsel) yang terkenal akan sumber daya mineral dan energinya. Mulai dari batu bara, minyak, hingga gas bumi.

Atas potensi itu, tak heran aktivitas pertambangan kerap disebut sebagai roda penggerak ekonomi di wilayah tersebut.

Namun, pertambangan bukan jadi satu-satunya sektor yang memiliki pengaruh besar pada perekonomian Kabupaten Muara Enim.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah mengatakan, sektor agraria, baik itu perkebunan maupun pertanian juga memiliki pengaruh besar terhadap ekonomi di wilayahnya.

“Muara Enim ini terkenal karena jadi salah satu ikon penghasil batu bara untuk Indonesia, yakni sekitar 42 miliar ton. Namun, sebenarnya potensi kami tak terbatas pada hal tersebut. Pasalnya, kami juga punya banyak komoditas dari sektor perkebunan dan pertanian,” ujar Kaffah saat berkunjung ke kantor Kompas.com di Jakarta, Jumat (10/2/2023).

Kaffah bersyukur atas potensi sumber daya alam (SDA) yang ada di Kabupaten Muara Enim.

Ia menyebut sektor agraria turut berpengaruh besar dalam mendongkrak roda kehidupan di Muara Enim.

Gandeng swasta

Untuk memaksimalkan potensi di sektor tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim menggandeng pihak swasta guna membantu proses produksi yang dihasilkan para petani.

“Kami menggandeng PT Indofood. Mereka (berkontribusi dengan) memberikan bibit kentang untuk ditanam petani pada lahan seluas 51 hektare. Hasilnya juga akan dibagi sesuai kesepakatan mereka. Saat musim panen, pihak Indofood merasa puas dengan kualitas kentang yang dihasilkan. Bahkan, pihak Indofood menyebut bahwa kualitas kentang yang dihasilkan petani adalah yang terbaik di Indonesia,” terang Kaffah.

Berkat kesuksesan tersebut, Kaffah terinspirasi untuk membentuk Pusat Pengembangan Agribisnis Unggulan Kentang (PPAUK).

Pusat pengembangan tersebut diharapkan dapat menjadi pusat pendistribusian kentang di wilayah Sumsel.

Selain kentang, Pemkab Muara Enim juga akan memaksimalkan potensi dari sektor agraria lainnya, yakni kopi.

Kaffah menyebutkan, Muara Enim memiliki kualitas kopi yang sangat baik.

“Saya tak mau sesumbar, tapi silakan buktikan sendiri. Kami punya robusta dan arabika. Semuanya punya kualitas yang baik," ujarnya.

Penuhi panggilan hati

Sejak dilantik sebagai Plt Bupati Muara Enim pada Rabu (25/1/2023), Kaffah memiliki komitmen besar untuk bisa melanjutkan program kerja dari pendahulunya.

Utamanya untuk menyejahterakan masyarakat Muara Enim.

Selain karena faktor tanggung jawab, hal tersebut dilakukan Kaffah untuk memenuhi panggilan hati.

“Dulu saat masih tinggal di Inggris, saya berpikir akan terus di sini. Apalagi, bisa dibilang saya dan keluarga sudah cukup mapan. Namun, saya merasa ada yang kosong waktu itu. Ketika dilantik sebagai Plt Bupati, di situlah saya merasa terpanggil dan kekosongan itu seperti terisi kembali,” katanya.

Untuk meningkatkan potensi di Muara Enim, Kaffah ingin membenahi masalah yang ada dengan menerapkan berbagai ilmu yang dia dapatkan selama di Inggris. Salah satunya, melalui sikap disiplin.

Menurut Kaffah, sikap disiplin perlu dipraktikkan untuk meningkatkan kepribadian profil dan kepribadian masyarakat.

Kemudian, Kaffah juga ingin meningkatkan kualitas komunikasi, baik itu ke masyarakat, Pemkab Muara Enim, maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

“Di Inggris, saya belajar bahwa komunikasi itu punya peran luar biasa dalam menyelesaikan berbagai masalah. Semakin banyak masukan dan keluhan, semakin banyak juga ide serta inovasi yang bisa disalurkan untuk mengatasi masalah,” ucapnya.

Kaffah juga ingin meningkatkatkan kualitas pembangunan, baik secara fisik maupun sumber daya manusia.

Melalui sejumlah hal tersebut, Kaffah ingin membenahi berbagai masalah yang ada di Kabupaten Muara Enim.

"Untuk membenahinya, saya akan memulainya dari lingkungan dalam terlebih dahulu. Saya harus memastikan birokrasi di sini itu gesit dan tanggap. Jangan sampai kami bekerja hanya saat program pembangunannya berjalan. Setelah itu kami benahi masalah yang ada di luar. Saat ini, salah satu masalah terbesar yang ada di lapangan itu terkait tambang,” jelas Kaffah.

Kaffah menjelaskan, masalah tambang memiliki persoalan yang cukup rumit lantaran melibatkan banyak pihak.

Oleh karena itu, penyelesaiannya juga harus dilakukan oleh banyak pihak, seperti masyarakat, pengusaha, pemerintah pusat, dan pihak keamanan agar masalah tersebut bisa cepat terurai.

“Saya ingin ada intervensi dari pihak yang lebih atas agar hilirisasinya tepat sehingga bisa berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat. Kami sendiri memiliki program strategis nasional di Muara Enim untuk menjadikannya kawasan industri. Sebelum itu, kami harus bisa memastikan keberadaan infrastrukturnya dan masalah lain,” tutur Kaffah.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/10/223937278/upaya-ahmad-usmarwi-kaffah-membangun-kabupaten-muara-enim-dongkrak-potensi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke