Salin Artikel

Lahan Jagung yang Diserang Hama Ulat Grayak di Flores Timur Capai 200 Hektare

Kepala Dinas Pertanian Flores Timur Petrus Petara Aran mengatakan, data tersebut masih sementara, sebab petugas sedang melakukan pendataan di sejumlah lokasi yang terserang hama.

"Berdasarkan data sementara yang kami terima sampai saat ini sudah 200 hektare tanaman jagung yang diserang hama ulat grayak," ujar Petrus kepada Kompas.com di Larantuka, Jumat (10/2/2023).

Petrus menjelaskan, ulat grayak merupakan hama musiman yang biasa muncul pada Oktober sampai Maret.

Meski begitu, Petris optimistis, kali ini ulat grayak masih bisa dikendalikan. Sebab luas lahan jagung yang terserang hama ulat grayak tidak sebanding dengan dua tahun lalu.

"Tahun ini agak turun bila dibandingkan dengan dua tahun lalu yang mencapai 5.800 hektare. Bahkan saat itu kita minta bantuan obat dari provinsi," katanya.

Ia juga telah mengerahkan dua petugas ke Kampung Wulokolong, Desa Lamatutu, Kecamatan Tanjung Bunga menyusul adanya laporan kerusakan tanaman jagung yang mencapai belasan hektare.

"Tadi mereka sudah ke lokasi dengan membawa insektisida jenis Arrivo sebanyak 10 liter. Selanjutnya disemprot ke tanaman jagung yang terserang hama," katanya.

Petrus juga berharap agar petani memperhatikan kebersihan kebun, melakukan pengamatan dini sehingga tanaman jagung tidak terserang hama.

Sebelumnya para petani di Kampung Wulokolong cemas lantaran tanaman jagung milik mereka rusak diserang hama ulat grayak.

Hama menyerang bagian pucuk, daun dan batang jagung yang sudah berusia satu hingga dua bulan. Mereka berharap bantuan insektisida dari pemerintah.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/10/195826678/lahan-jagung-yang-diserang-hama-ulat-grayak-di-flores-timur-capai-200

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke