Salin Artikel

Siswa di Sikka NTT Harus Menyeberangi Sungai untuk Bisa Bersekolah

SIKKA, KOMPAS.com - Para siswa sekolah dasar di dua desa di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), terpaksa harus menyeberangi sungai agar bisa ke sekolah.

Ketiadaan jembatan penghubung membuat mereka kesulitan menuju Sekolah Dasar Inpres (SDI) Blawuk yang jauhnya sekitar 1 kilometer.

Jumlah siswa ini kurang lebih 60 orang. Sebagian tinggal di Dusun Wailoke, Desa Baokremot. Sementara yang lain di Dusun Muding, Desa Watuomok, Kecamatan Talibura.

Silvanus Kon, siswa asal Dusun Muding, menuturkan, setiap pagi ia bersama teman-temannya berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki.

Setibanya di tepi Sungai Nanga Gete, mereka harus mengganti seragam sekolah dengan pakaian rumahan.

"Kami dari rumah itu tidak pakai sepatu, kami juga harus kenakan pakaian lain. Nanti kalau sudah lewat kali baru ganti seragam sekolah," ucap Kon, Rabu (8/2/2022).

Kon mengungkapkan, saat hendak melintasi sungai selalu diselimuti perasaan cemas dan takut. Terlebih saat musim hujan seperti saat ini. Itu sebabnya, jika banjir besar, mereka memilih tidak ke sekolah.

Ia berharap pemerintah melalui Presiden Joko Widodo bisa membangun jembatan sehingga memudahkan mereka ke sekolah.

"Setiap hari kami pergi dan pulang sekolah lewat kali ini. Sebenarnya takut jika tiba-tiba banjir besar. Kami harap Pak Jokowi tolong bangun jembatan untuk kami," pintanya.

Yoseph, orangtua siswa SDI Blawuk mengatakan, kondisi yang dialami siswa turut membuat para orangtua cemas.

Ia menuturkan, ketika anaknya hendak pergi dan pulang sekolah, ia harus menggendongnya agar bisa menyebrangi sungai.

"Sudah diusulkan berulang kali untuk bangun jembatan namun hingga saat ini belum direspons," katanya.

Kepala SD Inpres Blawuk, Martinus Roi da Cunha mengungkapkan, ketiadaan jembatan membuat para siswa dari dua dusun itu sering terlambat ke sekolah. Sebab, mereka harus menunggu hingga air surut.

"Mereka sering terlambat masuk sekolah, bahkan tidak masuk sekolah saat musim hujan. Karena ketinggian air di Kali Nanga Gete meningkat dan juga banjir," ujar Martinus.

Martinus mengatakan, kondisi itu tidak hanya dialami siswanya, tetapi juga dialami oleh pelajar SMP dan SMA Talibura dan petugas kesehatan yang hendak memberikan pelayanan kepada masyarakat di dua dusun itu.

Ia berharap pemerintah membangun jembatan gantung sehingga para siswa dari dusun itu bisa bersekolah dengan lancar dan aman.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/09/210424578/siswa-di-sikka-ntt-harus-menyeberangi-sungai-untuk-bisa-bersekolah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke