Salin Artikel

Wanita di Jambi Lecehkan 17 Anak, Psikolog: Soal Penyimpangan Seksual, Perlu Asesmen Mendalam

JAMBI,KOMPAS.com - Yunita (20), tersangka pelecehan 17 anak di Jambi, dikenal sebagai pribadi yang tertutup. Namun, dia begitu "liar" ketika berurusan dengan seksualitas.

Tak hanya melecehkan 17 anak, pemilik rental PS ini pun pernah mengancam suaminya jika tidak memenuhi hasrat seksualnya akan membunuh anak kandungnya sendiri.

Lantas, apa yang sebenarnya dialami tersangka dari sudut pandang psikologi?

Nova Rinci Astuti, Psikolog dari Omah Sejiwa menilai, ada banyak faktor yang memicu seseorang melakukan tindakan seksual yang menyimpang.

"Terkait kasus ini, apakah termasuk gangguan atau tidak, perlu didalami lagi dengan melakukan asesmen lebih lanjut secara profesional," kata Nova melalui pesan singkat, Kamis (9/2/2023).

Namun Nova mengatakan, perbuatan seksual pelaku yang melibatkan dan merugikan orang lain sudah termasuk dalam kategori pelecehan seksual.

Berbicara tentang gangguan seksual, Nova berkata, dalam ilmu psikologi memiliki spektrum cukup luas.

Karenanya, psikolog tidak bisa menilai atau membuat kesimpulan pelaku memiliki hiperseksual atau penyimpangan seksual yang lain, hanya melalui satu aspek atau gejala tanpa pemeriksaan psikologi secara langsung.

"Ini membutuhkan asesmen lebih mendalam dan profesional untuk memahami pelaku," kata Nova.

Nova menyarankan, agar para orangtua selalu menemani dan memantau tumbuh kembang anak. Hal ini tidak hanya untuk melihat si Kecil secara fisik, tetapi untuk mendeteksi dan menekan risiko hal yang mungkin bisa menimpa anak.

"Dukungan dan peran keluarga dalam mendampingi tumbuh kembang anak termasuk lingkungan tempat anak bermain, berperan penting," kata Nova.

Sosok pendiam

Sementara itu, HM selaku Ketua RT tempat pelaku tinggal menuturkan, Yunita adalah perempuan biasa dan jarang keluar rumah.

Yunita tinggal bersama suami dan anaknya yang masih berusia 10 bulan. Sudah sekitar 2 tahun mereka menetap di sana. Sebelumnya, Yunita berprofesi sebagai pemandu karaoke.

"Info dari tetangga, YS ini mantan LC, sebelum tinggal di sini," kata HM.

Sedangkan rental PlayStation miliknya baru beroperasi sekitar dua bulanan. Dengan memanfaatkan usaha inilah, Yunita melancarkan aksi kekerasan seksual kepada anak-anak tetangga.

Helmi mengatakan sebelumnya tidak ada yang mencurigakan pada tingkah laku Yunita. Tetapi, memang ia melihat beberapa anak masuk ke kamar wanita itu.

"Tidak ada yang mencurigakan. Seperti biasa. Anak menumpuk dan bergantian main PlayStation. Tapi, ada terlihat anak masuk kamar saat saya beli rokok," ujarnya.

Sebelum Yunita ditetapkan tersangka, dia mengaku kepada suaminya hampir diperkosa delapan anak. Pernyataan ini membuat heboh masyarakat sekitar.

Namun, setelah warga meminta keterangan dari anak-anak itu, ternyata justru sebaliknya yang terjadi.

Para korban yang terdata berjumlah 17 orang, yang terdiri dari 6 anak perempuan dan 11 anak laki-laki, dengan usia 8 sampai 15 tahun.

Anak-anak itu pun diminta melihat aktivitas seksual Yunita bersama suaminya melalui celah jendela, serta diminta untuk menonton film porno. Suami Yunita sebelumnya sama sekali tidak mengetahui tindakan itu.

Yunita yang ditetapkan sebagai tersangka diduga memiliki perilaku yang menyimpang. Ia kerap mengancam akan membunuh anaknya yang masih berusia 10 bulan, jika tidak dilayani sang suami.

Sang suami selalu menuruti kemauan Yunita, karena dia pernah melihat istrinya melukai diri sendiri dengan silet.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/09/122755178/wanita-di-jambi-lecehkan-17-anak-psikolog-soal-penyimpangan-seksual-perlu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke