Perubahan warna air itu terjadi di pinggir danau, terutama di sekitar Keramba Jaring Apung (KJA) yang berada di sepanjang danau.
"Benar. Fenomena ini terjadi sejak beberapa minggu belakangan. Air danau menjadi hijau dan berbau belerang," kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira yang dihubungi Kompas.com, Jumat (3/2/2023).
Rosva menyebutkan fenomena itu didiga terjadi karena adanya perubahan iklim akibat angin darat.
Angin darat itu membuat endapan zat belerang di dasar danau naik ke permukaan sehingga terjadi perubahan air dan berbau belerang.
Menurut Rosva, endapan belerang itu dari dulu ada di dasar sebab Danau Maninjau tercipta karena letusan gunung berapi.
"Jadi endapan belerang itu selalu ada. Ketika dipicu perubahan iklim karena angin kencang atau badai, endapan itu naik ke permukaan," kata Rosva.
Rosva menjelaskan air danau sangat berbahaya bila dikonsumsi langsung karena mengandung belerang.
"Untuk itu, kita mengimbau warga agar menghindari konsumsi langsung air danau karena belerang itu," kata Rosva.
https://regional.kompas.com/read/2023/02/03/135542778/air-danau-maninjau-berubah-jadi-hijau-dan-berbau-belerang
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan