Salin Artikel

[POPULER NUSANTAR] Apip Dipaksa Minta Maaf Setelah Kritik Masa Jabatan Kades | Nur, Selingkuhan Kompol D Harus Diperiksa Ulang

Apip adalah warga Desa Maras, Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu

Ia mengaku sempat dimarahi saat bertemu dengan dua pengurus organisasi pemerintah desa. Selain itu Apip mengaku diteror oleh orang yang tak dikenal.

Sementara itu di Cianjur, Kuasa hukum keluarga mahasiswi Selvi Amelia Nuraeni yang menjadi korban tabrak lari, Yudi Junadi, meminta penumpang Audi A6, Nur, diperiksa ulang.

Pemeriksaan ulang harus dilakukan menyusul terbongkarnya perselingkuhan Nur dengan Kompol D.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer Nusantara selengkapnya:

1. Apip diteror usai kritik

Apip Nurahman, warga Desa Maras, Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, resah dengan wacana kepala desa yang meminta masa jabatan dalam satu periode sampai sembilan tahun.

Keresahan itu kemudian dituangkan dalam video yang belakangan diunggahnya ke media sosial.

Rekaman opini Apip ternyata viral. Bahkan, Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) dan Assosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bengkulu Selatan ikut merespons.

Namun, respons kelompok itu negatif. Saat bertemu dengan dua pengurus organisasi pemerintah desa tersebut, Apip malah dimarahi.

"Jam 11.00 tadi saya sudah meminta maaf di hadapan pengurus Papdesi. Saya minta maaf karena di pertemuan saya dimarah-marah," kata Apip saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/1/2023).

Sebelum bertemu dengan organisasi tersebut, Apip mengaku diteror. Dia menyebutkan, ada orang yang tidak dikenal meneleponnya untuk melontarkan ancaman.

"Saya juga dapat teror dari nomor tak dikenal yang mengancam akan mendatangi rumah saya dan keluarga gara-gara video itu," sebutnya.

Pemeriksaan ulang harus dilakukan menyusul terbongkarnya perselingkuhan Nur dengan Kompol D.

Kompol D ditempatkan di Tempat Khusus (Patsus) karena melanggar kode etik profesi Polri.

Ia ditahan karena memiliki kedekatan istimewa dengan Nur (23) penumpang mobil Audi yang diduga telah melindas Selvi Amalia Nuraeni di Cianjur.

"Kita mohon agar Nur itu diperiksa kembali, karena ketika dia jumpa pers dengan beberapa awak media, dirinya menyebutkan tidak melindas. Namun tiba-tiba dalam BAP pihak Kepolisian keterangannya berubah, berarti ada satu keterangan yang palsu," kata Yudi, Selasa (31/1/2023).

Keterangan Nur yang berubah-ubah itu, lanjut dia, kemungkinan diatur teman dekatnya tersebut. Sehingga Nur menyebutkan bahwa mobil Audi itu tidak menabrak.

Ferdian Dwi adalah salah satu dari empat korban hanyut akibat jembatan putus di Sungai Digul, Distrik Iwur, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.

Empat korban tersebut adalah tiga anggota Polri dan satu TNI.

Peristiwa putusnya jembatan tersebut terjadi saat rombongan Kapolres Pegunungan Bintang dan Dansatgas Pamwiltasrat RI-PNG Yonif 143/TWEJ, tengah melintas untuk pergi ke Distrik Iwur pada Sabtu (28/1/2023) sekitar pukul 11.20 WIT.

Diduga, kelebihan beban menjadi penyebab jembatan gantung tersebut terputus ketika 12 orang yang masuk rombongan tersebut sama-sama melintas.

"Jembatan sudah tidak layak dan rombongan yang melewati jembatan melebihi kapasitas," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Adi Prabowo melalui keterangan tertulis, Sabtu (28/1/2023) malam.

Momen tersebut merupakan pesan kedekatan antara putra sulung Presiden Jokowi dengan Megawati.

Hal tersebut diungkapkan oleh Pengamat Psikologi Politik dari Universitas Sebelas Maret Solo (UNS) Solo, Moh Abdul Hakim, saat dihubungi wartawan di Solo, Jawa Tengah, Selasa (31/1/2023).

"Itu menyampaikan pesan tentang kedekatan Mas Gibran dengan Bu Mega saya kira," kata Abdul Hakim.

Menurut dia, kedekatan Gibran dengan Megawati ini memiliki dampak signifikan terhadap Gibran di internal partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

"Dan itu punya efek signifikan. Artinya, secara internal itu memberikan sinyal kepada kader-kader PDI-P untuk tidak macam-macam dengan Mas Gibran," kata dia.

"Kita tahu di internal PDI-P ada banyak faksi. Kemarin ketika kasus Ganjar dan Puan itu mencuat ada kubu A kubu B. Tetapi, untuk kasus Gibran, dengan dua kali digandeng Bu Mega, Bu Mega seolah-olah pengin memberikan sinyal kepada kader-kadernya bahwa Gibran ada di bawah lindungan Beliau, sehingga tidak boleh diganggu," tambah dia.

S diduga membunuh L di Desa Lebakharjo, Kecamatan Amplegading, Malang, Jawa Timur, Minggu (19/12/2022).

Kepala Desa Lebakharjo Sumarno mengatakan, S ditemukan tewas sekitar 70 meter dari kediamannya.

"Lokasinya kebun, karena memang di belakang rumahnya hutan," ungkapnya melalui sambungan telepon, Selasa (31/1/2023).

Sebelum ditemukan gantung diri, merupakan diburu polisi karena kasus dugaan pembunuhan. S diduga bersembunyi di tengah hutan desa setempat.

"Beberapa kali ia hampir tertangkap, tapi selalu lolos. Pernah hampir tertangkap di sekolahan itu, tapi lolos. Karena memang orang ngarit juga tahu kalau dia berada di sana tapi saat mau digrebek lolos. Karena memang medannya terjal dan naik bukit," ujarnya.

Senin (30/1/2023) malam, S juga hendak ditangkap di sebuah goa tempat persembunyiannya. Namun, pria itu kabur.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dhias Suwandi, Labib Zamani, Imron Hakiki | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Reni Susanti, Krisiandi, Robertus Belarminus, Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2023/02/02/060600278/-populer-nusantar-apip-dipaksa-minta-maaf-setelah-kritik-masa-jabatan-kades

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke