Salin Artikel

Krisis Air Bersih di Batam, Warga Gunakan Air Hujan untuk Mandi dan Mencuci

Mereka sampai harus mencuci pakaian dengan air tampungan hujan.

“Iya ini lagi cuci baju pakai air hujan, sudah empat hari air tidak mengalir di sini,” kata Muchtar, seorang warga di Perumahan Bukit Raya, Batam, yang terdampak mati air, Senin (23/1/2023) seperti dilansir Antara.

Untuk mandi dan buang air besar, Muchtar sampai harus membeli air galon isi ulang.

Selain itu, dia menggunakan air dari mobil tangki yang datang ke rumah-rumah warga.

“Kemarin ada tangki air yang datang untuk dibagikan ke warga, itulah yang kami hemat-hemat juga,” kata dia.

Muchtar berharap keadaan ini bisa segera normal kembali, agar aktivitas warga bisa normal kembali.

“Mudah-mudahan segera hidup lagi airnya, biasanya nggak pernah kayak gini, baru ini juga yang selama ini,” katanya.

Keadaan yang sama dialami Aldy yang sudah membeli tujuh galon air untuk kebutuhan sehari-harinya.

Namun, dia sedikit lega karena hari ini air sudah mulai mengalir.

“Tadi malam sudah mulai mengalir, tapi masih kecil alirannya,” kata Aldy.

Badan Pengusahaan (BP) Batam melalui keterangan menyatakan, matinya suplai air bersih itu akibat adanya pekerjaan perbaikan Variable Speed Drive (VSD) pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Duriangkang.

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol Pemkot Batam Ariastuty Sirait dalam keterangannya mengatakan, saat ini suplai air sudah mulai mengalir pada beberapa daerah terdampak, tapi masih dilakukan secara bertahap pada area dengan kontur tanah yang tinggi.

“Selain itu, daerah yang jauh dari waduk atau pelayanan juga akan mengalami normalisasi secara bertahap,” katanya.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/23/153652978/krisis-air-bersih-di-batam-warga-gunakan-air-hujan-untuk-mandi-dan-mencuci

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke