Kepala Distan Ende Marianus Alexander mengatakan, babi yang mati merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian untuk kelompok ternak di Kabupaten Ende.
"Hingga saat ini laporan ternak babi mati mendadak ada 25 ekor," ujar Marianus saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (20/1/2023).
Meski begitu, Marianus belum bisa memastikan kematian babi tersebut karena terjangkit virus flu babi afrika atau african swine fever (ASF).
Namun, kata Marianis, pihaknya telah mengirim tiga sampel darah babi ke laboratorium Balai Besar Veteriner Kupang untuk pemeriksaan.
"Tadi sampelnya sudah kirim ke Kupang. Hanya tiga sampel yang dikirim ke Kupang karena babi yang mati ini dalam satu kelompok," katanya.
Marianus mengimbau para peternak selalu waspada dan menerapkan biosecurity (keamanan) terhadap ternak peliharaan khusus babi.
"Kami juga mengimbau agar memperhatikan pakan dan sanitasi perkandangannya," pintanya.
Sebagaimana diketahui laporan terhadap ternak babi yang mati mendadak juga terjadi di wilayah Kabupaten Sikka dan Flores Timur. Tercatat, Kabupaten Sikka 16 babi, Flores Timur 30 babi.
https://regional.kompas.com/read/2023/01/20/195335778/25-babi-di-ende-mati-mendadak-distan-kirim-3-sampel-ke-kupang
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan