Salin Artikel

Langkah Gibran Carikan Pekerjaan untuk Mantan Karyawan Unibi yang Hina Jokowi Dinilai Tingkatkan Simpati Publik

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tidak marah ketika ayahnya Presiden Jokowi mendapatkan dugaan penghinaan dari orang lewat media sosial (medsos).

Baru-baru ini, dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi dilakukan oleh karyawan Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (Unibi), Kota Bandung, Jawa Barat yang kemudian akhirnya dipecat.

Bukannya marah, putra sulung Presiden Jokowi malah memaafkan dan ingin mencarikan pekerjaan dengan mencari nomor telepon mantan karyawan Unibi tersebut.

Pakar Psikologi Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Abdul Hakim mengatakan, kondisi ini menggambarkan bahwa model serangan hoaks di media sosial sudah tidak lagi mempengaruhi reputasi Jokowi.

Justru sebaliknya, serangan hoaks di media sosial tersebut akan semakin meningkatkan kepercayaan publik kepada Jokowi.

"Bagi Gibran senang saja karena tidak ada ruginya, jadi dia mudah memaafkan. Kenapa gampang memaafkan? Karena hoaks atau fitnah semacam itu sudah tidak lagi berpengaruh. Dibuktikan dengan tingkat kepercayaan publik kepada Pak Jokowi masih tinggi di atas 60 persen," kata Abdul Hakim, kepada Kompas.com, Kamis (19/1/2023).

Dia mengatakan, kasus penghinaan tersebut justru bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan citra positif Jokowi dan keluarganya.

"Misalnya tadi yang karyawan dipecat kemudian dicarikan pekerjaan mungkin niatnya membantu, tetapi secara elektoral, secara komunikasi politik, itu akan semakin meningkatkan simpati publik kepada Pak Jokowi dan Gibran," ujar dia.

Abdul Hakim juga menyampaikan, melihat tren sekarang hinaan terhadap Jokowi dan keluarganya berdampak positif terhadap para pendukungnya.

Mereka semakin loyal dan membela Jokowi ketika dihina.

"Sekarang ini saya melihat tren bahwa serangan atau hinaan kepada Pak Jokowi dan keluarganya itu justru punya efek positif kepada para pendukung Jokowi. Membuat mereka justru semakin loyal, bahkan membela. Dengan situasi ini gampang saja bagi Gibran untuk memaafkan dan tindakan simpatik mencarikan pekerjaan itu untuk memanfaatkan, menarik simpati publik secara lebih luas lagi," kata dia.


Berdasarkan data survei, kata Abdul Hakim, berbagai kasus hinaan kepada Jokowi dan keluarganya dalam setahun ini tidak mampu menggerus tingkat kepercayaan publik terhadap Jokowi.

Namun, sebaliknya, apabila Gibran mengambil langkah hukum dengan menuntut orang yang menghina Jokowi atau keluarganya dengan menggunakan UU ITE akan menurunkan tingkat kepercayaan publik.

"Jadi, artinya masyarakat terutama pendukung Pak Jokowi itu sudah mulai resisten, mulai punya anti bodi terhadap hoaks dan fitnah dan serangan-serangan ke Pak Jokowi," kata Abdul Hakim.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku kasihan dengan karyawan Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (Unibi), Kota Bandung, Jawa Barat yang dipecat karena menghina Presiden Jokowi.

Putra sulung Presiden Jokowi bahkan sempat mencari nomor telepon mantan karyawan itu, namun belum dapat karena akun mantan karyawan itu telah ditutup.

"Belum (dapat). Nak ono sik duwe cobo (kalau ada yang punya coba)," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Rabu (18/1/2023).

Gibran menyampaikan alasan dirinya mencari nomor telepon mantan karyawan itu untuk mencarikan pekerjaan setelah diberhentikan dari Unibi.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/19/160716778/langkah-gibran-carikan-pekerjaan-untuk-mantan-karyawan-unibi-yang-hina

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke