Salin Artikel

Angka Kemiskinan di Banten Bertambah, Penyebabnya Harga BBM Naik

SERANG, KOMPAS.com - Tren penurunan angka kemiskinan sejak 2021 di Provinsi Banten terhenti setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada September 2022 jumlah penduduk miskin sebanyak 829.660 orang atau bertambah 15.640 orang dari Maret 2022.

Sejumlah faktor yang mempengaruhi bertambahnya penduduk miskin di Banten yakni peningkatan inflasi sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM.

Persentase penduduk miskin di Provinsi Banten pada September 2022 sebesar 6,24 persen, meningkat 0,08 persen poin terhadap Maret 2022 dan juga menurun 0,26 persen poin terhadap September 2021.

"Angka kemiskinan September 2022, secara nasional mengalami kenaikan, demikian juga untuk Banten persentasi penduduk miskin di bulan September 6,24 persen. Ini mengalami kenaikan sebesar 0,08 persen dibandingkan keadaan bulan Maret 2022," kata Statistisi Ahli Madya BPS Banten Indra Warman dikutip Kompas.com melalui siaran YouTube, Senin (16/1/2023).

Adapun sebaran penduduk miskin di Banten, kata Indra, wilayah perkotaan pada Maret 2022 sebesar 5,73 persen, naik menjadi 5,89 persen pada September 2022.

Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2022 sebesar 7,46 persen, turun menjadi 7,29 persen pada September 2022.

Dibanding Maret 2022, jumlah penduduk miskin September 2022 perkotaan naik sebanyak 19,720 orang dari 566,490 orang pada Maret 2022 menjadi 586,210 orang pada September 2022.

"Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 4,090 orang dari 247,540 orang pada Maret 2022 menjadi 243,450 orang pada September 2022," ujar Indra.

Dijelaskan Indra, garis Kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesar Rp598.748 per kapita per bulan dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp433.368, atau 72,38 persen.

Sedangkan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp165.380,- atau 27,62 persen.

Sehingga, lanjut Indra, pada September 2022, secara rata-rata rumah tangga miskin di Banten memiliki 4,42 orang anggota rumah tangga atau per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp2.646.466,- per rumah tangga miskin per bulan.

Indra mengungkap, sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap angka kemiskinan di Banten kenaikan harga BBM pada Bulan September 2022.

Kemudian, inflasi umum periode Maret 2022-September 2022 sebesar 3,08 persen lebih tinggi dibandingkan inflasi umum periode September 2021-Maret 2022 sebesar 2,70 persen.

Selanjutnya, pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan III 2022 tumbuh sebesar 6,15 persen (yoy) meningkat dibandingkan triwulan I 2022 yang tumbuh sebesar 2,92 persen.

Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) September 2022 sebesar 99,97 meningkat dibanding Maret 2022 sebesar 99,03.

Adapula faktor Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 8,09 persen. Dimana di daerah perkotaan sebesar 8,13 persen, lebih tinggi dibandingkan daerah perdesaan sebesar 7,95 persen.

Dan, upah nominal buruh tani pada September 2022 Rp. 67.910,- per hari naik sebesar 1,43 persen dibandingkan Upah nominal buruh tani pada Maret 2022 Rp. 66.952,- per hari.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/16/173910878/angka-kemiskinan-di-banten-bertambah-penyebabnya-harga-bbm-naik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke