Salin Artikel

Awali Rangkaian Imlek, Etnis Tionghoa di Semarang Gelar Ritual Melepas Dewa

Kemudian membersihkan tempat ibadah dan memandikan patung para dewa dalam Gedung Rasa Dharma di Kawasan Pecinan, Kota Lama Semarang.

Bidang Ritual dan Kesenian Boen Hian Tong, Jose Amadeus mengatakan menurut kepercayaannya, Dewa Dapur bertugas untuk mencatat segala kegiatan rumah tangga.

“Setiap tahun atau setiap tanggal 24 bulan 12 tahun China, Dewa Dapur itu kita naikkan ke langit untuk melaporkan catatannya selama satu tahun terakhir ini seperti apa," kata Jose usai prosesi sembahyang, Minggu (15/1/2023).

Tidak hanya Dewa Dapur saja, seluruh dewa yang ada di suatu tempat ibadah (kelenteng) akan diantarkan untuk naik ke langit. Pihaknya sendiri menghantarkan 5 Dewa yang terdapat di altar Gedung Rasa Dharma.

Prosesi yang dilakukan di antaranya adalah ritual persembahyangan, menyiapkan sesaji makanan, dan membakar kertas berwarna kuning sebagai media memberangkatkan para dewa ke langit pada pukul 12.00 WIB.

"Setelah selesai nanti sesajinya kita makan bersama-sama istilahnya untuk ngalap berkah para dewa dan para leluhur," imbuhnya.

Setelah penghantaran Dewa ke langit, masih ada serangkaian ritual menyambut perayaan Tahun Baru Imlek. Antara lain Ji Kau Meh atau tradisi berbelanja untuk makan malam tahun baru imlek bersama keluarga besar.

Lalu King Thi Kong atau Sembahyang Tebu, kemudian puncaknya adalah Cap Go Meh pada tanggal 15 bulan pertama. Menurut Jose, Cap Go Meh di Cina identik dengan pesta lampion. Namun di Indonesia, khususnya di Jawa, telah terjadi akulturasi budaya dalam makanan Imlek.

“Ada makanan yang namanya lontong Cap Go Meh, ada opor, lodeh, suwiran ayam, bumbu abeng, kedelai itu ditaruh, macem-macem itu dimakan di piring besar. Itu akulturasi budaya Tionghoa, dan budaya melayu,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/16/111407378/awali-rangkaian-imlek-etnis-tionghoa-di-semarang-gelar-ritual-melepas-dewa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke