Salin Artikel

Masjid Darusalam Senilai Rp 9 M yang Dibangun dari Infak Warga Rp 1.000 per Hari Dikunjungi Gubernur Riau

PEKANBARU, KOMPAS.com - Gubernur Riau Syamsuar mengunjungi Desa Serasem, Kecamatan Siberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, Jumat (13/1/2023).

Salah satu tujuan Syamsuar ke desa itu, untuk melihat Masjid Darusalam. Masjid yang dibangun warga dengan dana infak dan sedekah yang sudah dikumpulkan sejak 2012.

Syamsuar sampai di Masjid Darusalam pada Jumat siang, bertepatan dengan shalat Jumat.

"Saya tahu informasi tentang Masjid Darussalam ini dari Medsos (Media Sosial)," ujar Syamsuar kepada wartawan di sela-sela melihat bangunan masjid.

Syamsuar mengatakan, pembangunan Masjid Darusalam menghabiskan dana sebesar Rp 9 miliar yang dikumpulkan dari hasil infak atau sedekah warga Desa Serasem Rp 1.000 per hari.

"Baru di desa ini saya menemukan masjid besar senilai Rp 9 miliar, yang dibangun dengan uang infak dan sedekah warga Rp 1.000 per hari. Ternyata luar biasa kekuatan infak dan sedekah itu," ungkap Syamsuar.

Selain kagum akan pembangunan Masjid Darusalam, Syamsuar juga terkesan dengan sekolah di bawah naungan Yayasan Nurul Islam yang ada di Desa Serasem, di mana sekolah ini juga hidup dari infak dan sedekah warga.

"Ternyata, jika kita kompak, punya komitmen yang kuat, hanya dengan infak dan sedekah Rp 1.000 per hari, banyak hal yang bisa dibangun untuk kepentingan masyarakat banyak. Saya berharap, apa yang sudah dilakukan masyarakat Desa Serasem, bisa juga dicontoh oleh masyarakat desa-desa lain di Riau," kata Syamsuar.

Atas keberhasilan membangun masjid besar dengan kekompakan warga, Syamsuar berniat mengusulkan Desa Serasem sebagai Desa Anti Korupsi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.

Sementara itu, Wakil Bupati Inhu, Junaidi Rachmat mendampingi kunjungan Syamsuar, menambahkan bahwa Desa Serasem sudah menyabet berbagai penghargaan mulai tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, bahkan nasional.

"Desa Serasem ini pernah "diboikot" oleh seluruh desa di Kabupaten Inhu. Karena kalau ada lomba, yang juara selalu Desa Serasem, yang lain enggak kebagian," ungkap Junaidi.

Akibat saking banyaknya penghargaan yang telah disabet Desa Serasem, akhirnya kalau ada lomba antar desa, Desa Serasem tidak boleh ikut lagi.

"Itulah hebatnya Desa Serasem ini," ucap Junaidi.

Di tempat yang sama, Wardi selaku pengurus Masjid Darusalam menjelaskan, Masjid Darusalam mulai dibangun tahun 2012. Selesai dibangun dan diresmikan pada tahun 2021.

Wardi mengatakan, warga menginfakkan rezekinya Rp 1.000 per hari untuk mendirikan masjid tersebut.

"Sejak 2012 sampai sekarang ini, sudah terkumpul dana Rp 9,5 miliar. Warga mengumpulkan uang Rp 1.000 per KK (Kepala Keluarga) per hari dan ditambah Rp 1.000 per hektar (perkebunan) per hari," kata Wardi.

Jumlah warga Desa Serasem, sebut dia, saat ini sebanyak 1.100 KK.

Artinya, dengan infak Rp 1.000 dan ditambah iuran Rp 1.000 per hektar dari hasil perkebunan per hari, uang yang terkumpul sekitar Rp 35 juta per bulan.

"Hasil infak dan iuran pemilik kebun Rp 1.000 per hari, panitia pembangunan masjid menerima hasil iuran dengan kisaran Rp 35 juta setiap bulannya," sebut Wardi.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/14/094914178/masjid-darusalam-senilai-rp-9-m-yang-dibangun-dari-infak-warga-rp-1000-per

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke