Salin Artikel

Kronologi Temuan Salome Diduga Berisi Kulit dan Bulu Tikus, Sampel Diuji BPOM hingga Pedagang Lapor Polisi

KOMPAS.com - Seorang warga bernama Sam Fredik Noel, menemukan sesuatu diduga kulit dan bulu tiket dalam makanan salome yang dibelinya.

Warga Desa Tanini, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berprofesi sebagai guru ini sempat memotret dan merekam video salome itu yang hendak dimakannya bersama istri di rumah.

Kemudian foto dan video salome diduga berisi kulit dan bulu tikus tersebut ia bagikan kepada keluarga dan rekan-rekannya.

"Kejadiannya pada Rabu 4 Januari 2023," ungkap Sam, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (9/1/2023).

Kronologi kejadian

Sam mengatakan, kejadian itu bermula saat dirinya membeli salome yang dijual pedagang di wilayah Takari.

"Saya beli salome sebanyak Rp 10.000," ujar Sam.

Ketika itu, Sam sedang menunggu kedatangan istrinya dari Soe, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Sebelum pulang ke rumah, sang istri sempat meminta Sam membeli salome untuk disantap bersama di rumah.

Setelah bertemu istrinya, mereka bergegas pulang. Saat hendak menyantap salome, Sam melihat kulit dan bulu tikus dalam makanan itu. Ia lalu berhenti makan.

Sam lalu memotret dan merekam video yang berisi bulu dan kulit tikus. Foto dan video itu lalu dibagikan kepada keluarga dan rekan-rekannya.

Dia berharap, pihak terkait bisa menindaklanjuti kasus ini agar makanan yang diperjualbelikan betul-betul dalam kondisi bersih dan higienis.

"Kita tidak ingin, konsumen yang menyantap salome ini bisa tertular penyakit, sehingga kita minta segera ditindaklanjuti hal ini," kata Sam.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy mengatakan, polisi masih menyelidiki kasus itu.

"Pembeli dan penjual salome, sudah dimintai keterangan oleh penyidik Polsek (Kepolisian Sektor) Takari," ujar Ariasandy, Senin malam.

Sampel salome diuji BPOM

Selanjutnya, Polsek Takari pun mengirim sampel salome itu ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kupang untuk dibuktikan, apakah ada kandungan berbahaya atau tidak.

"Anggota Polsek Takari juga sudah mengirim sampel salome itu ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kupang untuk diperiksa," kata Ariasandy, kepada Kompas.com, Rabu (11/1/2023) pagi.

Jika ditemukan bulu dan bahan berbahaya lainnya, maka polisi akan memproses masalah itu lebih lanjut.

Ariasandy menyebutkan, meski kasus itu sedang ditangani, namun pedagang salome yang berjualan di depan salah satu toko ritel di Takari masih terus berjualan.

"Pedagang tersebut menjual salome di bagian depan toko retail di depan Polsek Takari," ungkap Ariasandy.

Pedagang salome lapor polisi

Kesal dituduh jual salome berisi kulit dan bulu tikus, Siti Hajar Aklis, pedagang salome melaporkan warga ke polisi.

Siti mendatangi Markas Kepolisian Resor Kupang, Rabu (11/1/2023) dan membuat laporan polisi dengan nomor LP/B/12/1/2023/SPKT/Polres Kupang/Polda NTT.

"Betul, tadi saya sudah lapor ke Polres. Saya sementara dalam perjalan kembali ke rumah karena dari tadi pagi di Polres," kata Siti, kepada Kompas.com, Rabu (11/1/2023) malam.

Dia melaporkan Sam Fredik Noel, warga Kabupaten Kupang, yang pertama mengunggah video dan foto tentang salome yang diduga berisi kulit dan bulu tikus.

Menurutnya, akibat video tersebut viral, dagangannya menjadi sepi. Padahal dia mengaku tidak pernah membuat salome berbahan daging tikus.

Selain itu, dia menyayangkan sikap Sam yang seharusnya mengklarifikasi terlebih dahulu ke dirinya sebelum mengunggah foto dan video tersebut ke media sosial.

Usaha dagangannya pun terganggu dan harus mencari penghasilan tambahan lain akibat tuduhan yang dilakukan warga tersebut.

"Di sini saya mencari keadilan. Saya tegaskan, kalau saya tidak pernah menjual salome daging tikus," ujar Siti.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor Dheri Agriesta, Pythag Kurniati)

https://regional.kompas.com/read/2023/01/12/145053078/kronologi-temuan-salome-diduga-berisi-kulit-dan-bulu-tikus-sampel-diuji

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke