Salin Artikel

2 Korban Permainan Lato-lato, Mata Bocah di Kubu Raya Merah, Bibir Anak 5 Tahun di Sukabumi Terluka

Bahkan Presiden Jokowi sempat memainkan lato-lato saat berkunjung ke Subang, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Namun tak sedikit yang mengeluhkan permainan lato-lato. Selain suaranya yang menganggu, dilaporkan dua anak terluka saat bermain lato-lato.

Di Kubu Raya, mata bocah terluka

AN, bocah berusia 8 tahun di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), harus menjalani operasi mata usai bermain lato-lato.

Peristiwa tersebut diketahui orangtua AN saat anaknya pulang dengan kondisi memerah selepas main lato-lato di rumah temannya.

"Waktu itu AN lagi main lato-lato di rumah temannya, terus setelah pulang saya lihat matanya sudah merah," kata ayah korban, AJ, pada Sabtu (7/1/2023).

Awalnya sang anak enggan menceritakan kejadian yang membuat matanya terluka.

"Saya bujuk akhirnya dia cerita. Jadi pada saat main, lato-latonya pecah terus serpihannya tertancap di matanya,” ujar AJ.

AJ beserta anggota keluarga lainnya segera membawa AN ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.

"Awal kejadian itu kami bawa dulu ke Kimia Farma kemudian mendapatkan rujukan ke RSUD Soedarso. Setelah dirawat ternyata harus di operasi dan berjalan lancar," ucap AJ.

Usai operasi kondisi AN membaik, namun mata AN masih belum bisa melihat meski pandangannya masih sedikit buram.

"Sekarang sih sudah mulai membaik, kami juga dikasih obat tetes yang harus rutin diberikan, cuma pandangan (AN) masih kabur dan matanya merah," jelasnya.

Sementara itu Plt Kepala Sekolah SDN 07 Sungai Raya, Sulistini mengatakan kejadian yang dialami AN bukan di sekolah, tapi di lingkungan rumahnya saat periode liburan.

“Yang beredar di media sosial itu sebenarnya bukan terjadi di sekolah. Waktu itu (saya) hanya mengimbau saja kepada guru-guru untuk melarang anak murid membawa lato-lato ke sekolah dan kejadiannya bukan di sekolah,” pungkasnya.

Di Sukabumi, bibir bocah 5 tahun terluka

Agnia, bocah usia lima tahun asal desa Cisaat, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terluka di bagian bibirnya.

Saat bermain, bibir Agnia terbentur bola lato-lato hingga harus menjalani operasi pada Senin (9/1/2023) sekitar pukul 15.30 WIB.

Ibu korban, Ela (37), mengatakan, kejadian yang menimpa Agnia itu terjadi di sekolah mengaji anaknya.

Saat itu anaknya pulang dari sekolah mengaji dengan bibir yang telah berdarah-darah.

"Awalnya anak saya lagi ngaji, pulang-pulang sudah berdarah itu bibirnya. Saya juga tidak tahu awalnya, dilihat itu bibirnya sobek, katanya kena lato-lato temannya yang lagi main," kata Ela, Rabu (11/1/2023).

Korban pun dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis dan mendapat empat jahitan.

Sementara itu Camat Cicurug, Ading Ismail mengatakan korban terkena bola lato-lato yang sedang mainkan rekannya yang lebih besar.

"Orangtuanya dan Pak Kades berinisiatif membawa ke rumah sakit, kemarin sudah ditangani rumah sakit dan hari ini si anak tersebut sudah bisa makan, kalau dilihat jahitannya ada 4 jahitan," ujar Ading.

Televisi yang menjadi korban lato-lato itu milik Lisa Asiah (30).

Ia bercerita saat kejadian, anaknya yang bernama Asila Septiani (5) bermain lato-lato bersama kakaknya di kamar pada Minggu (8/1/2023).

Lalu Lisa tiba-tiba mendengar suara seperti petasan dan berusaha tidak panik.

Namun, tak disangka, lato-lato yang dimainkan Asila ternyata terlempar dan mengenai bagian layar kaca televisinya.

"Kaget. Bunyinya keras. Kaya petasan. Kirain kena tembok. Ga taunya televisi. Jadi ga bisa ditonton," keluh Lisa saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Senin (9/1/2023).

Menurut Lisa, peristiwa itu bukan yang pertama. Lato-lato yang dimainkan Asila juga pernah terlempar hingga mengenai kaca jendela rumah tetangganya hinga retak.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muhamad Syahri Romdhon | Editor : Reni Susanti, Editor Muhamad Syahrial)

https://regional.kompas.com/read/2023/01/11/165600378/2-korban-permainan-lato-lato-mata-bocah-di-kubu-raya-merah-bibir-anak-5

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke