Salin Artikel

Petani Gagal Panen dan Sulit Dapat Pupuk Bersubsidi, Harga Cabai di Purworejo Naik Signifikan

Akibatnya, harga cabai di pasar tradisional naik secara signifikan. Kondisi ini terjadi karena para petani mengalami gagal panen akibat cuaca buruk yang sudah terjadi sejak awal Desember 2022 lalu.

Tulus (40), salah satu petani cabai di Purworejo menjelaskan, para petani mengalami gagal panen akibat cabai banyak yang membusuk. Kondisi cuaca Purworejo yang hujan terus menerus mengakibatkan cabai membusuk sebelum dipanen.

"Panen kurang memuaskan karena kondisi cuaca, patek dan penyakit layu fusarium," kata Tulus saat ditemui di lahan pertanian cabai miliknya.

Tulus menjelaskan, saat kondisi cuaca yang kurang bersahabat seperti ini akan menimbulkan penyakit patek (antraknosa) dan layu fusarium.

Patek adalah penyakit disebabkan oleh jamur Colletotrichum acutatum Simmon yang dapat menyerang semua fase buah cabai baik yang masak maupun yang masih muda, tetapi tidak menyerang daun dan batang tanaman cabai.

Sementara itu penyakit layu fusarium pada tanaman cabai menjadi salah satu ancaman serius karena penyakit ini dapat menyebabkan tanaman cabai mati.

Penyakit layu fusarium disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum. Jika tanaman cabai telah terinfeksi penyakit ini, maka tidak bisa diobati dan tanaman akan mati.

Penyakit ini akan menyebar dengan sangat cepat dari tanaman satu ketanaman lain, ketika dalam cuaca hujan dan pH tanah menurun.

"Untuk layu fusarium contohnya seperti ini," kata Tulus sambil memperlihatkan tanaman cabai yang telah layu.

Tulus mengaku, pada musim panen kali ini ia hanya mampu memanen sekitar 40 persen saja dari tanaman cabai miliknya. Selain dihantam oleh buruknya cuaca, Tulus mengaku juga kesulitan mendapatkan pupuk. "Untuk pupuk masih tersendat, pupuk bersubsidinya," kata dia.

Berdasarkan pantauan, di Pasar Pagi Purworejo harga cabai rawit mencapai harga Rp 45.000 perkilonya. Untuk harga cabai merah besar di harga Rp 35.000 perkilonya.

"Cabai hijau harganya Rp 18.000 sekarang," kata Sulastri salah satu pedagang pasar.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/10/150135378/petani-gagal-panen-dan-sulit-dapat-pupuk-bersubsidi-harga-cabai-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke